Gara-gara Xi Jinping, Harga Nikel Tiarap Lagi!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia terpantau turun 0,15% pada perdagangan hari Jumat (02/9/2022), setelah China melakukan penguncian di beberapa wilayahnya.
Pukul 15:46 WIB, harga nikel dunia tercatat US$ 20.311/ton, melemah 0,15% dibandingkan posisi pada perdagangan Kamis (01/9/2022).
Potensi penurunan permintaan pada komoditas logam kembali meningkat ketika China kembali melakukan lockdown untuk melawan penyebaran virus Covid-19. Seperti diketahui, China masih memberlakukan zero Covid, sehingga ketika ada kasus baru maka mereka akan langsung lockdown wilayahnya.
Kota metropolitan Chengdu di barat daya Tiongkok mengumumkan penguncian 21,2 juta penduduknya saat pengujian massal Covid-19 di seluruh kota selama empat hari. Per Rabu (31/8), Chengdu melaporkan sebanyak 157 kasus Covid-19.
Penduduk Chengdu, ibu kota provinsi Sichuan, diperintahkan untuk tinggal di rumah mulai pukul 6 sore pada hari Kamis (1/9), di mana setiap keluarga diizinkan mengirim satu orang per hari untuk berbelanja kebutuhan.
Penerbangan ke dan dari Chengdu secara dramatis dibatasi, menurut data Flight Master. Pada pukul 10 pagi waktu setempat pada Kamis (1/9), sebanyak 398 penerbangan telah dibatalkan di Bandara Shuangliu. Sementara di Bandara Tianfu Chengdu, sebanyak 725 penerbangan, dibatalkan.
Kota-kota besar lainnya termasuk Shenzhen di selatan dan Dalian di timur laut juga telah meningkatkan pembatasan COVID minggu ini, mulai dari persyaratan kerja dari rumah hingga penutupan bisnis hiburan di beberapa distrik.
Seperti diketahui, China merupakan konsumen terbesar dari komoditas nikel dunia, di mana berkontribusi sebanyak 59% dari total impor nikel dunia. Sehingga, adanya penguncian di beberapa wilayah tersebut, berpotensi menurunkan aktivitas bisnis dan tentunya akan mengurangi permintaan pada komoditas nikel.
Selain itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang mengukur kinerja si greenback terhadap enam mata uang lainnya, kembali menyentuh rekor tertingginya pada Kamis (1/9) ke posisi 109,69. Pukul 16:40 WIB, indeks dolar AS melemah 0,27% ke 109,39, meski begitu dolar AS masih berada dekat dengan rekor tertingginya.
Nikel diperdagangkan menggunakan dolar AS, sehingga ketika dolar AS berada stabil di dekat rekor tertingginya akan membuat nikel menjadi mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Brol! Harga Nikel Ambrol Nyaris 6%
(aaf/aaf)