Brol! Harga Nikel Ambrol Nyaris 6%

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia jatuh pada perdagangan hari pertama paruh kedua 2022. Kekhawatiran akan resesi membebani laju harga nikel dunia.
Pada nikel dunia (1/7/2022) pukul 16:00 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 21.350/ton, anjlok 5,94% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Kekhawatiran akan resesi terus membayangi harga nikel dunia. Pada semester pertama harga nikel dunia memang berada di zona positif, naik 9,4% point-to-point (ptp). Namun keuntungan ini sudah menyusut dari Mei saat harga mencapai US% 48.000/ton.
Kenaikan suku bunga bank sentral dan ketidakpastian ekonomi China setelah lockdown Covid-19 membebani laju nikel sepanjang bulan.
Departemen Perdagangan AS mengumumkan indeks pengeluaran konsumsi pribadi sebesar 6,3% year-on-year/yoy pada Mei. Angka tersebut sama dari bulan April.
Hal ini membuat pasar sedikit optimis bahwa inflasi sudah mencapai puncaknya. Namun,tetap saja angka ini masih jauh dari target 2%. Sehingga bank sentral AS (Federal Reserves/The Fed) kemungkinan masih akan agresif.
Ketua bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserves/The Fed) Jerome Powell menyatakan komitmen tidak akan membiarkan ekonomi jatuh ke dalam "era inflasi yang lebih tinggi". Bahkan jika itu berarti menaikkan suku bunga membahayakan pertumbuhan ekonomi.
"Waktunya agak berjalan pada berapa lama Anda akan tetap berada dalam rezim inflasi rendah. Risikonya adalah karena banyaknya guncangan, Anda mulai beralih ke rezim inflasi yang lebih tinggi, dan tugas kami adalah benar-benar mencegahnya. dari terjadi dan kami akan mencegah hal itu terjadi," kata Powell pada konferensi Bank Sentral Eropa.
Ini membuat harga nikel dunia masih bisa tertekan karena sikap bank sentral Amerika Serikat (AS) yang 'all out´melawan inflasi yang mencapai 8,6% tersebut.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Dear RI, Stok Nikel Langka di Pasar, Harganya Makin Mahal
(ras/ras)