Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan perdana di bulan September 2022 di zona merah. IHSG melemah 0,36% dan ditutup di 7.153,10 pada perdagangan kemarin, Kamis (1/9/2022).
IHSG sempat bergerak di zona hijau pada sesi I setelah dibuka terkoreksi. Namun berbalik arah ke zona merah di sesi II.
Sederet kabar pasar menjadi penggerak IHSG sepanjang sesi perdagangan tersebut. Sama seperti kemarin, banyak kabar pasar yang tentu menjadi penggerak IHSG untuk hari ini, Jumat (2/9/2022).
Salah satu emiten properti milik Grup Bakrie yaitu PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) baru saja melaporkan kinerja keuangannya untuk tahun buku 2021. Sampai dengan tahun 2021, ELTY tercatat masih membukukan rugi bersih yang diatribusikan untuk entitas induk sebesar Rp 202 miliar.
Secara kerugian memang menipis karena di tahun 2020, rugi bersih yang dicatatkan oleh perusahaan mencapai Rp 244 miliar. Lantas, faktor apa yang menyebabkan perusahaan properti milik Bakrie ini mengalami kerugian?
Dari sisi pendapatan memang mengalami pertumbuhan sebesar 27% menjadi Rp 784 miliar pada 2021. Namun beban pokok pendapatan naik lebih tinggi sampai 39% menjadi Rp 597 miliar.
Artinya laba kotor yang dicatatkan oleh perusahaan mencapai Rp 187 miliar, atau naik tipis 1% secara tahunan. Hanya saja marjin laba kotor menurun dari 30% di tahun 2020 menjadi 24% di tahun 2021.
Beban pokok yang mengalami peningkatan paling tajam adalah sewa dan pengelolaan perkantoran yang mencapai 56% dari total beban pokok pendapatan di 2021 dengan nilai sebesar Rp 334 miliar.
Laba bersih PT Bumi Resoruces Tbk (BUMI) melesat 8.771% secara tahunan menjadi US$ 167,67 juta pada semester I-2022, dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai US$ 1,89 juta. Lonjakan laba ini dikontribusikan oleh peningkatan pendapatan 129,62% secara tahunan menjadi US$ 968,69 juta.
Direktur Bumi Reosurces Dileep Srivastava mengatakan performa operasional perusahaan terkena dampak hujan lebat berkepanjangan akibat La Nina. Hal ini membuat produksi mengalami penurunan menjadi 34,5 juta ton, dibandingkan periode yang sama tahun lalu 40,1 juta ton.
Meski demikian peningkatan harga batu bara dunia memberikan dampak positif, meski produksi mengalami gangguan. Perusahaan mencatat harga FOB batu bara rata-rata US$ 108 per ton, melesat 92% dibandingkan harga sebelumnya US$ 56,2 per ton.
"Penurunan volume 16% dengan harga rata-rata batu bara 92% lebih tinggi, tercermin dalam pendapatan yang 66% lebih tinggi. Pengupasan lapisan (overburden removed) lebih tinggi 8% karena hujan lebat yang terus menerus di area pertambangan akibat La Nina sejak akhir tahun lalu," kata Dileep, Kamis (1/9/2022).
Emiten Batu Bara Sinar Mas Bagikan Dividen Interim Rp 2,97 T
Emiten batu bara Grup Sinar Mas, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) mengumumkan, manajemen sepakat untuk memberikan dividen interim 2 perseroan tahun buku 2022 sebesar US$ 200 juta atau setara dengan US$ 0,034 per lembar saham.
Hal itu diputuskan berdasarkan persetujuan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tertanggal 31 Agustus 2022.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (1/9/2022), berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) per tanggal 31 Agustus 2022 yang mana rupiah berada di level Rp Rp 14.875, sehingga dividen interim 2 tersebut senilai Rp 2,97 triliun atau setara dengan Rp 505,75 per lembar saham.
WIR Group-DCII Kolaborasi Lindungi Keamanan Data di Metaverse
WIR Group (PT WIR Asia Tbk) perusahaan teknologi berbasis augmented reality (AR), virtual reality (VR) dan artificial intelligence (AI) berkolaborasi dengan PT DCI Indonesia Tbk (DCII), perusahaan industri penyedia jasa data center colocation, untuk memastikan perlindungan dan keamanan data di metaverse.
Kerja sama kedua perusahaan besutan anak bangsa itu ditandai dengan penandatanganan Master Service Agreement di sela-sela penyelenggaraan 4th Digital Economy Working Group (DEWG) G20 Indonesia di Bali, Rabu (31/8/2022). Kerja sama WIR Group dan DCII akan memastikan adanya perlindungan privasi dan keamanan data user yang memasuki dunia metaverse.
Perlindungan keamanan itu juga telah dimanifestasikan dalam Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP) yang dapat menjadi dasar hukum perlindungan, bagi masyarakat dalam penggunaan metaverse nantinya.
Berkah Komoditas! Laba Timah Terbang 301% di Semester I
BUMN tambang PT Timah Tbk (TINS) membukukan laba sebesar Rp 1,08 triliun pada semester I-2022, atau naik 301% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan kinerja anak perusahaan dan melesatnya harga jual logam sangat berkontribusi terhadap peningkatan kinerja Perseroan.
Dalam siaran pers Laporan Keuangan yang dirilis, Kamis (1/9/2022), manajemen Timah menyatakan pulihnya ekonomi global sebagai dampak dari meredanya Covid‐19 berimbas pada kinerja finansial TINS periode enam bulan pertama tahun ini.
"Pada enam bulan pertama 2022, Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 7,48 triliun atau naik 27% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Rp 5,87 triliun)," tulis manajemen dalam keterangan tertulis, Kamis (1/9/2022).
Semester I, Rugi Bersih Jababeka Menyusut Jadi Rp 56,18 M
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) kembali mencatatkan rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 56,18 miliar pada semester I-2022.
Namun, rugi bersih tersebut menyusut jika dibandingkan dengan rugi bersih Rp 142,76 miliar pada periode yang sama tahun 2021.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Kamis (1/9/2022), penyebab utama kerugian ini disebabkan oleh dampak pergerakan kurs (valas). Perseroan membukukan rugi selisih kurs sebesar Rp 168,8 miliar (rugi translasi) di semester I-2022 dibandingkan rugi selisih kurs Rp 112,5 miliar pada periode yang sama pada 2021.
Adapun sepanjang paruh pertama 2022 ini, KIJA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,13 triliun, meningkat 2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021. Segmen pengembangan lahan dan properti menjadi penopang pendapatan KIJA, meningkat 15% menjadi Rp 501,7 miliar dari Rp 436,3 miliar tahun lalu.
Black Diamond Tawarkan Harga IPO Rp 100/Saham, Minat Beli?
PT Black Diamond Resources Tbk (COAL) menetapkan harga pelaksanaan initial public offering (IPO) Rp 100 untuk setiap saham. COAL menawarkan sebanyak 1,25 miliar saham baru dengan nominal Rp 10 atau sebanyak 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum sebanyak Rp 125 miliar. Masa penawaran umum pada 1 September hingga 5 September 2022, dengan tanggal pencatatan 7 September 2022.
Perusahaan tambang batu bara itu akan menggunakan Rp 40 miliar untuk kucuran kepada Entitas Anak yaitu DMP dan digunakan untuk keperluan belanja modal. Sedangkan, sisanya akan disalurkan kepada DMP dan digunakan untuk modal kerja oleh DMP.
Grup Salim Siap Duit Rp 4 T, Akuisisi Tol MBZ Segera Rampung
PT Nusantara Infrastructure (META) akan segera menyelesaikan proses akuisisi Jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ). Langkah ini dilakukan melalui anak usaha, yakni Margautama Nusantara, dengan membeli 2,26 juta saham Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) yang merupakan anak usaha PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
Berdasarkan prospektus, dikutip Kamis (1/9/2022), META perlu mengeluarkan duit setidaknya Rp 4,38 triliun untuk melancarkan akuisisi tersebut. Pembayarannya dilakukan secara bertahap.
Alasan perseroan melakukan aksi korporasi tersebut karena perseroan berinvestasi pada beberapa perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan jalan tol (Jakarta dan Makassar), jasa pelabuhan, penjualan air bersih, penjualan listrik energi terbarukan, perdagangan, jasa, dan pembangunan.
Erick Targetkan Pendapatan MIND ID Tahun Ini Rp 108 T
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pihaknya terus mendorong transformasi BUMN, termasuk di sektor pertambangan. Erick mendorong MIND ID untuk terus bisa efisien.
"Alhamdulillah kinerja Grup MIND ID terus meningkat. Pendapatan 2021 tidak konsolidasi daripada pendapatan PTFI (Freeport Indonesia) sudah mencapai Rp 93,7 triliun, atau ada kenaikan 41% dibandingkan dengan tahun 2020 yang sebesar Rp 66,5 triliun," ujarnya di Mimika, Papua, Kamis (1/9/2022).
Erick melanjutkan, tentunya Kementerian BUMN tidak berpuas diri sampai di situ. Tahun ini, pendapatan MIND ID ditargetkan meningkat menjadi Rp 108 triliun. "Sehingga laba bersih yang bisa kita dapatkan, dan ini bagian jadi konsekuensi kami juga agar bisa mendistribusikan ke negara. Kita bisa lihat laba bersih 2021 sebesar Rp 14,3 triliun artinya 2022 harus lebih tinggi. Saya yakin direksi harus bisa lebih tinggi labanya," jelasnya.
Kinerja Mentereng, Saham TUGU Naik 100% dalam 3 Bulan
Laju saham Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) atau Tugu Insurance terus mengalami penguatan dalam tiga minggu terakhir. Tercatat, pada perdagangan sesi I siang ini, saham TUGU masih naik Rp 350 (14,89%) ke Rp 2.700.
Saham TUGU pada hari ini (1/9/2022), sempat menyentuh harga tertinggi di Rp 2.930 dan terendah Rp 2.380. Total, jika diakumulasi dalam tiga bulan terakhir, saham TUGU telah mengalami penguatan sebesar 100% dari Rp 1.350.
Namun, apakah saham TUGU masih dapat terus menguat? Seperti diketahui, TUGU IPO pada bulan MEI 2018 di harga Rp 3.850, artinya jika mengacu harga saat ini saham TUGU masih jauh di bawah harga IPO.
Di sisi lain, TUGU juga termasuk emiten yang setiap tahunnya rajin membagi dividen. Terakhir TUGU membagi dividen sebesar Rp 71 untuk kinerja buku 2021.
Rugi Bakrie & Brothers (BNBR) Bengkak 138% Jadi Rp 110,8 M
PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) membukukan rugi bersih yang membengkak 138,6% jadi Rp 110,8 miliar pada semester I-2022, dari sebelumnya sebesar Rp 46,46 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip, Kamis (1/9/2022), rugi bersih per saham juga ikut membengkak jadi Rp 50,07 per unit dari sebelumnya Rp 20,98 per unit.
Padahal, pendapatan bersih meningkat 24,6% menjadi Rp 1,29 triliun. Namun, beban pokok pendapatan ikut terkerek naik 22,8% menjadi Rp 1,05 triliun.
Rugi Bakrie & Brothers (BNBR) Bengkak 138% Jadi Rp 110,8 M
PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) membukukan rugi bersih yang membengkak 138,6% jadi Rp 110,8 miliar pada semester I-2022, dari sebelumnya sebesar Rp 46,46 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip, Kamis (1/9/2022), rugi bersih per saham juga ikut membengkak jadi Rp 50,07 per unit dari sebelumnya Rp 20,98 per unit.
Padahal, pendapatan bersih meningkat 24,6% menjadi Rp 1,29 triliun. Namun, beban pokok pendapatan ikut terkerek naik 22,8% menjadi Rp 1,05 triliun.
Warning OJK! 26 Bank Harus Setor Modal, Minimal Rp 3 T
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan, tak akan ada perpanjangan waktu bagi bank yang belum memenuhi modal inti yang telah ditetapkan oleh regulator. Seperti yang sudah diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum yang menyebutkan minimal modal inti bank umum Rp 1 triliun di 2020, Rp 2 triliun di 2021 dan Rp 3 triliun di 2022.
OJK mencatat setidaknya ada sebanyak 26 bank umum yang belum memenuhi ketentuan Kelompok Bank Modal Inti (KBMI) minimal Rp 3 triliun. 26 bank tersebut harus memenuhi ketentuan modal intinya hingga batasnya pada akhir tahun ini.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, jika bank-bank tersebut tidak dapat memenuhi modal inti perusaahan maka akan dilakukan konsolidasi. Dalam hal ini berpotensi melakukan merger ataupun akuisisi. Pemenuhan modal inti tersebut bertujuan untuk pembentukan arsitektur perbankan Indonesia yang lebih solid.
"Kita harapkan demikian karena ini bagian dari upaya mendorong konsolidasi perbankan yang ada sekaligus menjalankan pembentukan arsitektur perbankan," ujatnya saat dikutip Kamis (1/9/2022).