
Berkah Komoditas! Laba Timah Terbang 301% di Semester I

Jakarta, CNBC Indonesia - BUMN tambang PT Timah Tbk (TINS) membukukan laba sebesar Rp 1,08 triliun pada semester I-2022, atau naik 301% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan kinerja anak perusahaan dan melesatnya harga jual logam sangat berkontribusi terhadap peningkatan kinerja Perseroan.
Dalam siaran pers Laporan Keuangan yang dirilis, Kamis (1/9/2022), manajemen Timah menyatakan pulihnya ekonomi global sebagai dampak dari meredanya Covid‐19 berimbas pada kinerja finansial TINS periode enam bulan pertama tahun ini.
"Pada enam bulan pertama 2022, Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 7,48 triliun atau naik 27% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Rp 5,87 triliun)," tulis manajemen dalam keterangan tertulis, Kamis (1/9/2022).
Sementara, laba operasi naik 127% menjadi Rp 1,43 triliun (6M21: Rp 630 miliar), laba bersih naik 301% menjadi Rp 1,08 triliun [6M21: Rp 270 miliar]. Meningkatnya laba bersih didukung karena 'cantiknya' performa harga jual logam timah selama periode 6M22, dengan rerata harga 41.110 US$/Mton.
Membaiknya profitabilitas Perseroan terlihat pula dari naiknya EBITDA sebesar 82% menjadi Rp 1,9 triliun [6M21: Rp 1 triliun].
Posisi nilai aset Perseroan pada Q2‐2022 sebesar Rp 14,4 triliun atau turun 2% dibandingkan akhir tahun 2021 sebesar Rp 14,7 triliun.
Posisi liabilitas sebesar Rp 7,3 triliun atau turun 13% dibandingkan posisi akhir tahun sebesar Rp 8,4 triliun, sedangkan posisi ekuitas naik 12% menjadi Rp 7,1 triliun dibandingkan posisi akhir tahun sebesar Rp 6,3 triliun.
Posisi kas dan setara kas Perseroan naik 51% menjadi Rp 1,9 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,3 triliun. Pinjaman bank dan utang obligasi pada 6M22 turun signifikan menjadi Rp 3,6 triliun dari sebelumnya Rp 5,1 triliun.
Indikasi baiknya performa finansial Perseroan terlihat dari beberapa rasio seperti Quick Ratio sebesar 43%, Current Ratio sebesar 157%, Gross Profit Margin sebesar 26%, Net Profit Margin sebesar 14%, Debt to Asset Ratio sebesar 25%, dan Debt to Equity Ratio sebesar 52%.
"Untuk menjaga pertumbuhan kinerja, TINS memacu kinerja Anak Usaha. Kontribusi Anak Usaha segmen non‐pertimahan di tahun 2022 diperkirakan meningkat menjadi 28% terhadap laba bersih konsolidasian Perseroan," ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah Tbk, Fina Eliani.
(vap/vap) Next Article RI Punya "Harta Karun" Selain Nikel, Ekspornya Bakal Disetop?