
Dow Futures Terkoreksi Setelah The Fed Naikkan Suku Bunga

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) kompak melemah pada perdagangan Kamis (28/7/2022), setelah bursa saham AS reli pasca bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) menaikkan suku bunga.
Kontrak futures indeks Dow Jones turun tipis 42 poin atau 0,1%. Hal serupa terjadi indeks S&P 500 dan Nasdaq terkoreksi yang masing-masing sebesar 0,3% dan 0,8%.
Saham Meta Platforms tergelincir 5,9% di pra-pembukaan perdagangan setelah merilis kinerja keuangan yang mengecewakan. Sementara saham Ford melesat lebih dari 5% setelah mengumumkan kinerja keuangan yang di atas ekspektasi dan menaikkan dividen.
Pergerakan tersebut terjadi setelah bursa saham Wall Street reli pada Rabu (27/7), meskipun The Fed mengetatkan kebijakan moneternya. Investor melanjutkan taruhannya bahwa The Fed akan meredam inflasi yang melonjak tanpa mengirim ekonomi ke jurang resesi.
Direktur DoubleLine Capital Jeffrey Gundlach mengatakan bahwa The Fed tidak lagi berada di belakang inflasi dan telah mendapatkan kembali kredibilitasnya.
"Reaksi pasar sedikit lebih manis dibandingkan pada Juni dan Mei," tuturnya dikutip CNBC International.
Pada Rabu (27/7), indeks Dow Jones melesat lebih dari 400 poin, sementara indeks S&P 500 dan Nasdaq menguat tajam yang masing-masing sebesar 2,6% dan 4,06%.
Semua emiten dari indeks S&P 500 berakhir lebih tinggi, di mana saham jasa komunikasi mengalami hari terbaiknya sejak April 2020.
"Apa yang sebenarnya mendorong langkah ini adalah bahwa ekonomi masih berkinerja baik dan sepertinya The Fed mungkin akan memperlambat laju pengetatan pada pertemuan kebijakan berikutnya," tutur Senior Analis Oanda Ed Moya.
Investor telah cemas bahwa The Fed akan agresif menaikkan suku bunga acuannya untuk meredam inflasi dan akan membuat ekonomi masuk ke jurang resesi.
Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa tidak mempercayai ekonomi telah masuk ke resesi.
"Menurut saya AS tidak resesi karena banyak area ekonomi yang berkinerja baik," katanya.
Investor masih menunggu petunjuk tentang keadaan ekonomi dari rilis PDB AS kuartal II-2022 yang dijadwalkan hari ini. Definisi resesi adalah penurunan PDB selama dua kuartal beruntun. Menurut Biro Riset Ekonomi Nasional bahwa definisi lebih luas dengan mempertimbangkan faktor tambahan.
Poling analis Dow Jones memprediksikan bahwa ekonomi akan tumbuh, meski di kuartal I-2022 terkontraksi 1,6%.
Hari ini, investor masih menunggu rilis kinerja dari Apple, Amazon, Intel, dan Comcast.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gara-gara Netflix Dow Jones Runtuh, Kok Bisa?