
Yield Treasury AS Naik Lagi, Dow Futures Kompak Terkoreksi

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) kompak bergerak melemah pada perdagangan Jumat (22/4/2022).
Kontrak futures indeks S&P 500 mencoba untuk menghindari penurunan pekan ini yang dipicu oleh musim rilis kinerja keuangan dan kenaikan pada imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS.
Kontrak futures indeks Dow Jones melemah 118 poin atau 0,3%. Hal serupa terjadi pada indeks S&P 500 dan Nasdaq terkoreksi yang masing-masing sebesar 0,5% dan 0,4%.
Pergerakan tersebut mengekor bursa saham AS yang bergerak dramatis kemarin, di mana mayoritas indeks berada di zona negatif. Indeks Dow Jones melemah lebih dari 300 poin dan indeks S&P 500 anjlok lebih dari 1,5%. Sementara indeks Nasdaq merosot tajam hingga 2%.
"Kekhawatiran stagflasi muncul kembali di balik tanda-tanda di pasar tenaga kerja yang ketat dan memudarnya sentimen bisnis, ditambah dengan peningkatan lain pada yield obligasi tenor 10 tahun dan semuanya dibumbui dengan musim rilis kinerja keuangan," tutur Direktur Pelaksana Goldman Sachs Chris Hussey dikutip dari CNBC International.
Pekan ini, indeks Dow Jones naik 1% dan indeks S&P 500 menguat tipis 0,1% mencoba untuk memberhentikan penurunan selama dua pekan beruntun. Indeks Nasdaq anjlok 1,3% dan berada pada penurunan selama tiga pekan beruntun.
Sentimen pasar kemarin dibebani oleh komentar dari Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell tentang kemungkinan kenaikan suku bunga acuan yang lebih besar dari biasanya di bulan Mei.
Powell mengatakan bahwa menjinakkan inflasi "sangat penting" dan akan ada kenaikan 50 basis poin di bulan depan.
Setelah Powell berkomentar, yield obligasi tenor 10 tahun berakhir pada 2,92% kemarin. Yield obligasi tenor 10 tahun meningkat lagi hari ini, mendekati level 2,94% dan menjadi level tertinggi sejak tiga tahun.
Sementara itu, musim rilis kinerja keuangan kuartal I-2022 terus bergulir.
Saham Snap anjlok 3% di pra pembukaan perdagangan karena telah melaporkan neraca keuangan di bawah ekspektasi bahkan setelah menunjukkan pertumbuhan yang kuat dalam pengguna hariannya.
Sisi lainnya, saham Gap merosot 13% di pra pembukaan perdagangan setelah mengumumkan Direktur Utama Nancy Green akan mengundurkan diri pekan ini. Gap juga memangkas prospek pertumbuhan penjualan pada tahun fiskal 2022.
Investor akan disibukkan oleh rilis neraca keuangan dari Verizon yang dijadwalkan akan rilis pada hari ini sebelum perdagangan dibuka.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gara-gara Netflix Dow Jones Runtuh, Kok Bisa?