Jelang Suku Bunga AS Naik Pekan Depan, Dow Futures Menguat

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
27 April 2022 18:36
Smartsheet Inc. President and CEO Mark Mader rings a ceremonial bell to celebrate his company's IPO on the floor of the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., April 27, 2018. REUTERS/Brendan McDermid
Foto: REUTERS/Brendan McDermid

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) kompak bergerak menguat pada perdagangan Rabu (27/4/2022), setelah investor melakukan aksi jual kemarin dipicu oleh kecemasan akan pertumbuhan ekonomi yang melambat.

Kontrak futures indeks Dow Jones menguat 349 poin atau 1,05%. Hal serupa terjadi pada indeks S&P 500 dan Nasdaq terapresiasi yang masing-masing sebesar 0,89 dan 0,93%.

Mayoritas saham emiten teknologi melanjutkan penurunan di beberapa jam setelah perdagangan dibuka. Saham Alphabet anjlok lebih dari 2% setelah melaporkan kinerja keuangan. Saham Meta Platforms, yang telah merilis neraca keuangannya pada hari ini, juga merosot lebih dari 2%.

Sementara, saham Robinhood anjlok lebih dari 2% di beberapa jam setelah perdagangan ditutup, setelah perusahaan tersebut berencana untuk mengurangi staf.

Kemarin, indeks Nasdaq merosot 3,95%, menyentuh rekor terendah sejak April 2021 dan berada sekitar 23% dari rekor tertingginya. Indeks Dow Jones terkoreksi cukup tajam sebanyak 809,28 poin atau 2,4% dan indeks S&P 500 anjlok 2,8%.

Sepanjang bulan April, indeks S&P 500 merosot 7,8%, indeks Nasdaq terkoreksi 12,2%, dan indeks Dow Jones anjlok 4,2%.

Pergerakan tersebut terjadi karena kecemasan pada pertumbuhan ekonomi global yang melambat mendorong investor untuk menjual saham emiten teknologi menjelang musim rilis kinerja keuangan.

"Saat ini terjadi volatilitas tinggi, pasar dengan volume rendah mengkhawatirkan dua hal. Salah satunya adalah kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dan pembatasan kegiatan di China dan berapa lama akan berlangsung," tutur Kepala Strategi Pasar National Securities Art Hogan dikutip dari CNBC International.

The Fed dijadwalkan akan menggelar pertemuan atau the Federal Open Market Committee (FOMC) meeting pada pekan depan, yakni 3-4 Mei dan diprediksi akan menaikkan suku bunganya. 

Meta, perusahaan induk Facebook, T-Mobile, Boeing, PayPal dan Ford dijadwalkan akan merilis kinerja keuangan hari ini. Disusul oleh Apple dan Amazon akan melaporkan neraca keuangan pada Kamis (28/4).

Selain itu, investor masih akan mengamati rilis data terbaru dari angka pendaftaran hipotek secara mingguan, neraca perdagangan internasional, dan angka penjualan rumah yang tertunda.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(aaf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gara-gara Netflix Dow Jones Runtuh, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular