Saktinya Putin! Bikin Rubel Rusia From Zero to Hero
Jakarta, CNBC Indonesia - Semester 1 2022 baru saja berakhir, di pasar mata uang terjadi kejutan yang luar biasa. Selain pengetatan moneter yang dilakukan bank sentral, perang Rusia-Ukraina menjadi penggerak utama.
Sanksi yang diberikan Amerika Serikat (AS) dan Sekutu membuat kurs rubel jeblok lebih dari 100% melawan dolar AS ke rekor terlemah sepanjang sejarah RUB 150/US$ pada awal Maret lalu.
Namun tidak berlangsung lama, hanya dalam tempo 2 bulan rubel berbalik menguat dan menjadi mata uang terbaik di dunia hingga semester I berakhir. From zero to hero!
Rubel mengakhiri perdagangan Kamis (30/6/2022) di RUB 52,5/US$, selama semester I-2022 penguatannya tercatat lebih dari 40% dan berada di level terkuat dalam 7 tahun terakhir. Rubel jauh meninggalkan real Brasil yang menjadi mata uang terbaik kedua dengan penguatan sebesar 7,5%. Melengkapi 3 besar ada peso Meksiko yang menguat 1,8%.
Hanya 3 mata uang tersebut yang mampu menguat melawan dolar AS di 6 bulan pertama tahun ini. Fakta tersebut menunjukkan betapa kuatnya dolar AS sebab bank sentralnya (The Fed) agresif dalam menaikkan suku bunga.
The Fed di bawah pimpinan Jerome Powell sudah 3 kali menaikkan suku bunga. Pada bukan lalu kenaikannya bahkan sebesar 75 basis poin menjadi 1,5% - 1,75%. Kenaikan tersebut merupakan yang terbesar sejak 1994, dan masih akan dilakukan lagi di semester II-2022.
Di akhir tahun, The Fed memproyeksikan suku bunga berada di kisaran 3,25% - 3,5%.
Alhasil, mata uang lainnya rontok. Lira Turki menjadi yang terburuk dengan pelemahan nyaris 20%. Rupiah juga mengalami tekanan, tetapi posisinya masih cukup bagus dengan pelemahan sekitar 4%, bahkan menjadi salah satu mata uang terbaik di Asia.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> Putin Bawa Rubel Libas Dolar AS
(pap/pap)