
Saktinya Putin! Bikin Rubel Rusia From Zero to Hero

Rubel mampu menjadi mata uang terbaik di dunia setelah berbagai kebijakan yang diambil Rusia.
Pasca jeblok tersebut, bank sentral Rusia (Central Bank of Russia/CBR) mengerek suku bunga menjadi 20% dari sebelumnya 9,5%. Presiden Rusia, Vladimir Putin, juga menerapkan kebijakan capital control yang memberikan dampak yang besar terhadap penguatan rubel.
Kebijakan tersebut mewajibkan perusahaan Rusia mengkonversi 80% valuta asingnya menjadi rubel. Rusia juga meminta gas dan minyak yang diimpor oleh negara-negara Eropa dibayar menggunakan rubel.
Dua kebijakan tersebut, ditambah dengan surplus transaksi berjalan Rusia yang meroket akibat tingginya harga energi, membuat rubel berbalik menguat tajam dan menjadi mata uang terbaik di dunia.
Pada 4 bulan pertama tahun ini, surplus transaksi berjalan Rusia meroket menjadi 3 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi US$ 95,8 milar, dan menjadi yang tertinggi sejak tahun 1994.
Tingginya surplus tersebut akibat melonjaknnya harga ekspor minyak dan gas Rusia, sementara impor mengalami penurunan yang signifikan.
International Energy Agency (IEA) mengatakan pendapatan ekspor minyak mentah Rusia melonjak 50% sejak awal tahun ini, diperkirakan nyaris US$ 20 miliar setiap bulannya.
Lonjakan tersebut bahkan dicapai meski Rusia mendiskon harga minyak Ural, selisih harga dengan minyak Brent kini semakin lebar. Berdasarkan data dari Staista, pada 31 Mei lalu rata-rata 5 hari harga minyak Ural lebih murah US$ 34,45 per barel.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> Rubel Terlalu Kuat, Putin Pusing?
(pap/pap)