Negeri Putin Default atau Tidak Sih? Baca di Sini...
Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia membuat riuh pasar finansial global di pekan ini. Sebabnya, negara pimpinan Presiden Vladimir Putin ini gagal memenuhi kewajibannya membayar (default) bunga obligasi yang jatuh tempo.
Ini menjadi yang pertama Rusia mengalami default sejak 1998, bahkan jika melihat obligasi valuta asing (valas) menjadi yang pertama dalam lebih dari 100 tahun terakhir. Namun, kini muncul perdebatan apakah Rusia sebenarnya mengalami default atau tidak.
Rusia dikatakan mengalami default setelah gagal membayar kupon (bunga) obligasi dua Eurobond yang jatuh tempo pada 27 Mei lalu, dan ada masa tenggang selama 30 hari yang berakhir Minggu kemarin.
Reuters melaporkan beberapa investor di Taiwan yang memiliki obligasi Rusia berdenominasi euro tidak menerima pembayaran tersebut hingga Minggu malam kemarin.
Namun, Kementerian Keuangan Rusia menyatakan sudah mengirimkan pembayaran senilai US$ 100 juta ke Euroclear, sebuah bank yang kemudian akan mentransfer pembayaran tersebut ke investor.
Pihak Euroclear sendiri tidak menyatakan pembayaran tersebut diblokir, tetapi hanya menyatakan mematuhi semua sanksi. Seperti diketahui, pada awal bulan ini Departemen Keuangan AS menutup akses investasi ke Rusia, yang berlaku untuk obligasi di pasar sekunder mau pun primer.
Hal tersebut ditengarai menjadi pemicu investor tidak menerima pembayaran dari Rusia. Menteri Keuangan Rusia menyatakan default tersebut adalah sebuah "lelucon".
HALAMAN SELANJUTNYA >>> Rusia Default atau Tidak? Ini Kata Lembaga Pemeringkat Kredit
(pap/pap)