Mantul! Wall Street Bakal dapat Angin Segar Dow Futures Hijau

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
Senin, 27/06/2022 17:54 WIB
Foto: REUTERS/Brendan McDermid

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Senin (27/6/2022), di mana bursa saham AS bersiap untuk menyelesaikan paruh pertama terburuknya dalam beberapa dekade.

Kontrak futures indeks Dow Jones naik 81 poin atau 0,3%. Hal serupa terjadi pada indeks S&P 500 dan Nasdaq menguat masing-masing sebesar 0,4% dan 0,5%.


Pergerakan tersebut terjadi setelah mayoritas indeks bergerak pulih pada Jumat (24/6), di mana indeks Dow Jones melompat lebih dari 800 poin atau 2,7%, Sedangkan, indeks S&P 500 melesat 3,1% dan Nasdaq menguat 3,3%.

Kenaikan tersebut membantu mayoritas indeks berada di pekan positifnya untuk pertama kali sejak Mei. Di sepanjang pekan lalu, indeks Dow Jones melesat 5,4% dan indeks S&P 500 menguat 6,5%. Sementara itu, Nasdaq naik tajam sebanyak 7,5%.

Indeks S&P 500 telah melonjak 7,5% setelah menyentuh bear market (zona penurunan) di pertengahan Juni, meski begitu indeks acuan tersebut masih anjlok 19% dari rekor tertingginya dan ambles 18% di sepanjang tahun ini.

Investor masih terus mengevaluasi apakah pasar saham telah menemukan pijakan atau rebound sementara dari kondisi oversold.

"Dalam arti tertentu, pasar ekuitas kemungkinan akan bergerak stabil," tutur Ketua Perencana Ekuitas Bank Wealth Management AS Terry Sandven dikutip dari CNBC International.

Dia juga menambahkan bahwa inflasi yang memanas, sentimen melemah, likuiditas menguap, dan musim rilis kinerja keuangan yang menjadi fokus utama, telah menyiratkan bahwa kita berada di kondisi pasar yang datar karena faktor bullish dan bearish sama-sama kuat (sideways).

Selain itu, investor akan disibukkan dengan rilis pesanan barang tahan lama yang akan dirilis hari ini sebelum perdagangan dibuka.

Disusul oleh laporan penjualan rumah yang akan dirilis pagi hari ini waktu setempat.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/aaf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi