Dikepung Kabar Buruk dari China & Thailand, Karet Tumbang

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
10 June 2022 18:20
A farmer collects latex at a rubber plantation in Buon Ma Thuot City, in Vietnam's central highland April 2, 2010. REUTERS/Kham
Foto: REUTERS/Kham

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet dunia terpantau melemah pada perdagangan hari ini. Sentimen negatif yang datang dari Thailand dan China membebani laju karet dunia.

Pada Jumat (10/6/2022) harga karet di bursa berjangka Jepang tercatat JPY 264/kg, turun 0,34% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Sentimen negatif pertama datang dari Thailand, di mana cuaca mulai mendukung untuk memproduksi karet alam.

"Hujan lebih sedikit dan banjir lebih sedikit di Thailand, yang mengarah ke ekspektasi bahwa pasokan bahan mentah akan meningkat," kata seorang pedagang yang berbasis di Singapura.

Kedua, dari China yang kembali siaga Covid-19 baru pada hari Kamis setelah beberapa wilayah kembali memberlakukan karantina wilayah (lockdown) dan melakukan tes masal untuk jutaan penduduk.

Penduduk di distrik Minhang diwajibkan untuk tinggal di rumah selama dua hari dalam upaya membatasi penularan virus corona (Coronavirus Disease 2019/Covid-19).

Minhang adalah distrik yang ditempati oleh dua juta lebih penduduk. Adapun pembatasan akan akan dicabut setelah uji asam nukleat pada 11 Juni berakhir.

Lockdown yang kembali diberlakukan oleh pemerintah China membuat permintaan karet yang lesu akan berlanjut di tengah serapan karet yang belum pulih.

"Permintaan karet alam di China dan tingkat operasi pabrik masih di bawah ekspektasi pedagang bahkan setelah Tiongkok melonggarkan beberapa pembatasan COVID-19," kata seorang pedagang yang berbasis di Singapura.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Neraca Dagang Jepang Jeblok, Harga Karet Anjlok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular