Karet Dilanda Aksi Ambil Cuan, Reli 7 Hari Beruntun Terhenti

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
07 June 2022 18:35
A woman works in a rubber plantation in Yala province, southern Thailand, January 30, 2017. REUTERS/Surapan Boonthanom
Foto: REUTERS/Surapan Boonthanom

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet dunia melemah pada perdagangan hari ini karena aksi ambil untung investor setelah kenaikan harga yang signifikan.

Pada Selasa (7/6/2022) harga karet di pasar berjangka Jepang ditutup di JPY 261,5/kg, turun 0,42% dibandingkan dengan posisi kemarin.

Para investor melakukan aksi profit taking setelah harga karet dunia reli 7 hari beruntun. Sepanjang reli, harga karet mencatatkan kenaikan 7,2% secara point-to-point.

Reli karet didukung oleh pencabutan kebijakan lockdown di Shanghai dan pelonggaran di Beijing setelah selama dua bulan terkurung akibat upaya menekan laju virus corona (Coronavirus Disease 2019/Covid-19).

"Beijing akan lebih jauh melonggarkan pembatasan Covid-19 dengan mengizinkan makan di dalam ruangan, karena ibu kota China terus kembali normal dengan penurunan tekanan," kata media pemerintah China, dikutip Reuters (5/6/2022).

Selain restoran, pemerintah Beijing juga mencabut larangan terkait aktivitas di kantor dan penutupan jalan. Pekerja di beberapa wilayah sudah diwajibkan bekerja di kantor.

"Pabrik ban di Shanghai juga berjalan dengan kapasitas yang lebih tinggi," kata seorang pedagang yang berbasis di Singapura.

China memiliki pengaruh besar terhadap pergerakan harga karet dunia. Itu karena Negeri Panda tersebut merupakan konsumen karet terbesar di dunia dengan menyerap 4,7 juta metrik ton, mengacu data Statista.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Neraca Dagang Jepang Jeblok, Harga Karet Anjlok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular