
Harga Naik 2,6%, TImah Tutup Pekan dengan Cuan

Jakarta, CNBC Indonesia - Persediaan timah di gudang penyimpanan mulai susut menjadi sinyal permintaan mulai kembali pulih. Permintaan naik, harga mengikuti.
Pada Jumat (6/3/2022) pukul 16:00 WIB harga timah dunia tercatat US$ 35.000/ton, menguat 0,95% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Harga timah pekan ini ditutup di zona hijau dengan penguatan 2,6% secara point-to-point dibandingkan dengan pekan lalu. Faktor pendukung kinerja positif timah sepanjang minggu adalah persediaan timah di gudang yang susut dan pembukaan kembali Shanghai dari kebijakan karantina wilayah.
Persediaan timah di gudang yang dipantau oleh bursa logam London (London Metal Exchange/LME) turun dari puncaknya. Pada 1 Juni persediaan timah tercatat 2.935 ton. Jumlah ini telah turun sebanyak 350 ton atau 10,6% dari puncaknya pada 20 Mei sebesar 3.285 ton.
Kabar baik lainnya datang dari Shanghai yang membuka 'gembok' pada bulan ini. Dibukanya pusat ekonomi China tersebut memberi harapan akan meningkatnya permintaan timah dunia.
Pasalnya, China adalah konsumen timah terbesar di dunia dengan konsumsi 216.200 ton pada tahun 2020, melansir Statista.
Pertumbuhan permintaan akan tetap kuat karena fasilitas manufaktur elektronik terus meningkatkan produksi. Sehingga permintaan pun akan ikut terungkit. Lebih dari 60% produksi timah dunia diserap untuk produksi solder yang digunakan untuk alat elektronik konsumen.
Dalam jangka panjang, pusat permintaan akan semakin bergeser dari China ke negara tetangga, seperti Vietnam, karena fasilitas manufaktur pindah ke ekonomi ini.
Lembaga riset Fitch Solution memproyeksikan rata-rata harga timah dunia sebesar US$ 42.000/ton. Naik 35% dibandingkan rata-rata harga pada tahun 2021 sebesar US$ 31.172/ton.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Melesat! Harga Timah 'Terbang' 3% Lebih