Tak Terpengaruh Covid-19, Harga Timah Nanjak!

Jakarta, CNBC Indonesia - Timah kebal virus Corona (Covid-19). Buktinya, harga timah tetap menguat walaupun penyebaran Covid-19 makin masif di China, konsumen logam terbesar dunia.
Pada Rabu (5/4/2022) pukul 16.57 WIB harga timah dunia tercatat US$ 40.670/ton, naik 0,97% dibandingkan dengan harga penutupan kemarin.
Perkembangan pandemi virus Covid-19 di China membuat para pelaku pasar khawatir permintaan timah dari China akan tersendat. Dampaknya akan berpengaruh ke harga timah dunia.
Pasalnya, China adalah konsumen timah terbesar di dunia dengan konsumsi 216.200 ton pada tahun lalu, melansir Statista.
Shanghai, pusat ekonomi dan bisnis Negeri Tirai Bambu, masih memberlakukan karantina wilayah (lockdown). Kini kekhawatiran akan lockdown merebak di Beijing.
Pada 4-5 Mei 2022, otoritas kesehatan Beijing akan melakukan tes massal untuk mengetahui seberapa parah tingkat penyebaran virus Corona. Bahkan restoran di ibu kota Negeri Panda sudah tidak boleh melayani makan di tempat dan sejumlah blok apartemen dikarantina.
Namun, kekhawatiran itu ditenangkan oleh prospek permintaan timah yang diperkirakan masih bertumbuh tinggi. Permintaan tersebut terutama untuk solder timah yang digunakan di papan sirkuit.
Penjualan industri semikonduktor terus meningkat. Penjualan global naik 32,4%year-on-year(yoy) pada bulan Februari, berdasarkan data Asosiasi Industri Semikonduktor. Ini jadi yang kesebelas berturut-turut pertumbuhan di atas 20% yoy).
Ini sebabnya harga timah mampu bertahan di US$ 40.000/ton. Fitch Solution memprediksi rata-rata harga timah dunia sebesar US$ 42.000/ton. Naik 35% dibandingkan rata-rata harga pada tahun 2021 sebesar US$ 31.172/ton.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Produksi Diramal Dunia Pulih Tahun Ini, Harga Timah Melemah
(ras)