
China Rawan Lockdown, Harga Timah Ikutan Down

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga timah dunia melemah pada perdagangan hari ini seiring dengan kekhawatiran investor akan penyebaran Omicron.
Pada Selasa (22/12/2021) pukul 14:22 WIB harga timah dunia tercatat US$ 38.592,5/ton, turun 0,24% dibandingkan harga penutupan kemarin.
![]() |
Harga logam industri melemah karena meningkatnya kekhawatiran bahwa penyebaran varian virus corona Omicron akan menghambat pemulihan ekonomi global. Varian yang pertama kali terdeteksi bulan lalu sejauh ini telah dilaporkan di setidaknya 89 negara, meskipun tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya masih belum jelas.
Ahli virologi dan penasihat pandemi Gedung Putin Anthony Fauci memperingatkan dunia akan memasuki "musim dingin yang suram".
Ini akibat Omicron memicu gelombang infeksi baru secara global, serta pembatasan dan menekan kapasitas rumah sakit. Di AS Omicron kini mendominasi hingga 73% kasus baru. Padahal pekan sebelumnya, yang berakhir 18 Desember, hanya 12,6%.
Belanda memutuskan untuk melakukan penguncian (lockdown). Negara lainnya di Eropa seperti Prancis, Siprus, Irlandia, Denmark, dan Austria juga memperketat pembatasan sosial.
Sementara itu, 2 kasus baru varian omicron terdeteksi di kota Changsha di China. Hal ini membuat kebijakan lockdown guna membatasi penyebaran Omicron diserukan.
China adalah negara yang memiliki strategi nol kasus COVID-19 dengan langkah lockdown yang ketat. Jika ini terjadi, maka industri kembali tertekan dan mengaburkan pemulihan ekonomi negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
"Sentimen investasi melemah hari ini, terutama didorong oleh penyebaran Omicron," kata Daria Efanova, analis riset di Sucden Financial.
Lockdown lebih lanjut dapat merusak permintaan logam, kata analis ING Wenyu Yao.
China adalah konsumen timah terbesar di dunia dengan konsumsi 216.200 ton pada tahun lalu, melansir Statista. Sehingga permintaan dari China memiliki pengaruh terhadap laju harga timah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Pakai Batu Bara Australia, Harga Timah Melesat