Harga Tembaga Rebound! Tapi Jangan Senang Dulu, Bisa Turun

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
04 May 2022 15:48
Indonesia lewat PT Indonesia Alumunium (Inalum) menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, melakukan kunjungan kerja ke tambang Freeport di Timika, Papua pada 2-3 Mei 2019.

Dalam acara, Jonan mengunjungi tambang emas legendaris milik Freeport Indonesia, yaitu Grasberg, yang lokasinya 4.285 meter di atas permukaan laut.

Tambang Grasberg ini akan habis kandungan mineralnya dan berhenti beroperasi pada pertengahan 2019 ini. Sebagai gantinya, produksi meas, perak, dan tembaga Freeport akan mengandalkan tambang bawah tanah yang lokasinya di bawah Grasberg.

Dalam kunjungan tersebut, Jonan didampingi Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas, Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin, serta sejumlah pejabat Kementerian ESDM.

Perjalanan menuju Grasberg dilakukan menggunakan bus khusus, dan sempat disambung dengan menggunakan kereta gantung atau disebut tram yang mengantarkan hingga ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut, dan disambung dengan bus lagi hingga ke puncak Grasberg.

Cuaca gerimis serta oksigen yang tipis menyambut kedatangan Jonan dan rombongan di lokasi puncak Grasberg.

Dalam kunjungannya Jonan mengatakan, tantangan saat ini adalah membuat operasional Freeport terus berjalan dengan baik, dan produksi, keselamatan kerja, serta lingkungan dapat terjaga dengan baik.

Jonan meminta agar tidak ada hambatan dalam pengelolaan tambang Freeport pasca pengambilalihan 51% saham oleh Inalum.

Jonan juga meminta agar ke depan peranan Freeport terhadap masyarakat Papua makin besar, lewat pembangunan sarana dan prasarana seperti sekolah serta rumah sakit atau puskesmas. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia rebound pada perdagangan hari ini karena investor mengambil kesempatan membeli dengan harga "murah" di tengah tren negatif logam industri tersebut.

Meski demikian, prospek permintaan tembaga masih tampak lemah karena karantina wilayah (lockdown) di China, konsumen tembaga terbesar dunia dan kenaikan suku bunga yang agresif.

Pada Rabu (4/5/2022) pukul 15.00 harga tembaga dunia tercatat US$ 9.511,5/ton, naik 0,61% dibandingkan dengan harga penutupan kemarin.

"Dolar yang kuat menjelang hasil [pertemuan] The Fed dan perjuangan China dengan Covid-19 telah menjadi hambatan utama. Prospek tembaga sedikit bearish," kata Jigar Trivedi, seorang analis komoditas di broker Anand Rathi Shares yang berbasis di Mumbai.

"Kami melihat beberapa perburuan barang murah, tetapi aktivitasnya sangat tipis dengan pasar China dan Jepang tutup untuk liburan."

Beijing menutup puluhan stasiun metro dan rute bus pada hari Rabu karena kebijakan untuk menghentikan penyebaran Covid-19. Hal ini juga dilakukan untuk menghindari nasib seperti Shanghai, tempat jutaan penduduk dikekang oleh kebijakan lockdown ketat selama lebih dari sebulan.

Di sisi lain, para pelaku pasar sedang menunggu hasil pertemuan kebijakan Federal Reserve yang akan segera dirilis. Bank sentral AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin. Pasar memperkirakan kenaikan yang agresif karena The Fed mencoba menjinakkan inflasi yang cepat.

Mengutip CME FedWatch, pasar "bertaruh" suku bunga acuan akan dinaikkan 50 basis poin (bps) menjadi 0,75%-1%. Kemungkinannya mencapai 99,3%.

"Pasar mengantisipasi The Fed tidak mundur dari posisi [stance] yang hawkish ini. Bahkan ke depan bukan tidak mungkin ada kejutan lain. Ini yang membuat dolar dalam posisi yang sangat kuat," kata Edward Moya, Analis Senior OANDA, seperti dikutip dari Reuters.

Kenaikan suku bunga The Fed turut menekan laju penguatan tembaga sebab masih ada kecemasan risiko pemulihan ekonomi jadi melambat.

Tembaga sebagai "the new oil" akan terdampak negatif dari hal tersebut sebab tembaga dipakai dan digunakan sebagai bahan baku pembuatan perlengkapan sehari-hari, pembangunan, infrastruktur, transportasi, dan industri.


(ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Maaf Investor, Harga Tembaga Minggu Ini Suram...

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular