Tambang Besar Diboikot, Harga Tembaga Naik

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
17 December 2021 10:09
FILE PHOTO: Trucks are parked at the open-pit mine of PT Freeport's Grasberg copper and gold mine complex near Timika, in the eastern region of Papua, Indonesia on September 19, 2015 in this file photo taken by Antara Foto.   REUTERS/Muhammad Adimaja/Antara FotoATTENTION EDITORS - THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. IT IS DISTRIBUTED, EXACTLY AS RECEIVED BY REUTERS, AS A SERVICE TO CLIENTS. FOR EDITORIAL USE ONLY. NOT FOR SALE FOR MARKETING OR ADVERTISING CAMPAIGNS MANDATORY CREDIT. INDONESIA OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN INDONESIA./File Photo
Foto: Truk diparkir di tambang terbuka kompleks tambang tembaga dan emas Grasberg PT Freeport dekat Timika, di wilayah timur Papua, Indonesia (19/9/2015). (REUTERS/Muhammad Adimaja/Antara Foto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga menguat pagi ini setelah tambang di Peru tutup produksi. Dampaknya pasokan tembaga dunia bisa makin ketat.

Pada Jumat (17/12/2021) pukul 09:21 WIB, harga tembaga dunia tercatat US$ 9.509,25, ton, naik 0,28% dibandingkan harga penutupan kemarin.

TembagaSumber: Investing.com

Salah satu tambang tembaga terbesar di dunia tutup. Ini membuat harga tembaga melesat 3,37% dalam dua hari terakhir. MMG Ltd, perusahaan tambang asal Australia, mengatakan akan menghentikan produksi. Perusahaan itu berencana menutup tambang tembaga Las Bambas di Peru mulai 18 Desember.

"Operasi penambangan Las Bambas telah berhenti. Tambang (terakhir) yang telah mengurangi prosesnya akan mengakhiri produksi pada hari Sabtu," kata kepala urusan perusahaan Las Bambas, Carlos Castro pada konferensi pers.

Penyebabnya adalah penambang dan masyarakat setempat yang gagal mencapai kesepakatan. Masyarakat menilai keuntungan dari kekayaan mineral tambang tidak dirasakan. Mereka juga ingin perusahaan menyediakan lebih banyak pekerjaan untuk masyarakat daerah tersebut.

Penutupan diperkirakan akan menghentikan produksi tambang yang menyumbang 2% pasokan tembaga dunia. Hal ini diperkirakan akan membuat pasokan tembaga makin ketat. Peru sendiri adalah produsen tembaga nomor dua di dunia. Mengacu data Statista, produksi tembaga Peru pada 2020 mencapai 2,2 juta ton.

Tambang Las Bambas adalah tambang kedua yang mengumumkan penghentian minggu ini. Sebelumnya, Nexa Resources akan melakukan hal yang sama di tambang seng Cerro Lindo karena masalah yang serupa.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor dari Chile Terbang, Harga Tembaga Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular