Waduh! Ada Tambang Besar Tutup, Harga Tembaga Apa Kabar?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
16 December 2021 12:44
Indonesia lewat PT Indonesia Alumunium (Inalum) menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, melakukan kunjungan kerja ke tambang Freeport di Timika, Papua pada 2-3 Mei 2019.

Dalam acara, Jonan mengunjungi tambang emas legendaris milik Freeport Indonesia, yaitu Grasberg, yang lokasinya 4.285 meter di atas permukaan laut.

Tambang Grasberg ini akan habis kandungan mineralnya dan berhenti beroperasi pada pertengahan 2019 ini. Sebagai gantinya, produksi meas, perak, dan tembaga Freeport akan mengandalkan tambang bawah tanah yang lokasinya di bawah Grasberg.

Dalam kunjungan tersebut, Jonan didampingi Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas, Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin, serta sejumlah pejabat Kementerian ESDM.

Perjalanan menuju Grasberg dilakukan menggunakan bus khusus, dan sempat disambung dengan menggunakan kereta gantung atau disebut tram yang mengantarkan hingga ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut, dan disambung dengan bus lagi hingga ke puncak Grasberg.

Cuaca gerimis serta oksigen yang tipis menyambut kedatangan Jonan dan rombongan di lokasi puncak Grasberg.

Dalam kunjungannya Jonan mengatakan, tantangan saat ini adalah membuat operasional Freeport terus berjalan dengan baik, dan produksi, keselamatan kerja, serta lingkungan dapat terjaga dengan baik.

Jonan meminta agar tidak ada hambatan dalam pengelolaan tambang Freeport pasca pengambilalihan 51% saham oleh Inalum.

Jonan juga meminta agar ke depan peranan Freeport terhadap masyarakat Papua makin besar, lewat pembangunan sarana dan prasarana seperti sekolah serta rumah sakit atau puskesmas. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia melonjak siang ini didorong oleh kebijakan moneter the fed yang sesuai dengan ekspektasi. Faktor pasokan yang semakin ketat juga jadi booster bagi tembaga.

Pada Kamis (16/12/2021) pukul 11:42 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.383,75/ton, naik 2% dibandingkan harga penutupan kemarin.

TembagaSumber: Investing.com

Bank Sentral AS (The Fed) akan mengakhiri pembelian obligasi atau tapering bulan Maret, lebih cepat dari agenda awal pada pertengahan tahun. Kebijakan ini membuka jalan untuk kenaikan suku bunga pada 2022. Tapering diperbesar menjadi US$ 30 miliar setiap bulannya dari saat ini US$ 15 miliar.

Percepatan tapering tersebut persis dengan prediksi pelaku pasar, sehingga tidak ada kejutan. "Ini secara luas seperti yang diharapkan, "kata Ruan Detrick, kepala strategi pasar di LPL Financial.

Sementara itu MMG Ltd, perusahaan tambang asal Australia, mengatakan akan menghentikan produksi. Perusahaan itu berencana menutup tambang tembaga Las Bambas di Peru mulai 18 Desember. Penyebabnya adalah penambang dan masyarakat setempat yang gagal mencapai kesepakatan.

Penutupan ini diperkirakan akan menghentikan produksi yang menyumbang 2% pasokan tembaga dunia. Hal ini diperkirakan akan membuat pasokan tembaga makin ketat.

Peru sendiri adalah produsen tembaga nomor dua di dunia. Mengacu data Statista, produksi tembaga Peru pada 2020 mencapai 2,2 juta ton.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor dari Chile Terbang, Harga Tembaga Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular