Tambang di Negeri Samba Kebakaran, Harga Tembaga Membara

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
07 October 2021 14:24
Indonesia lewat PT Indonesia Alumunium (Inalum) menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, melakukan kunjungan kerja ke tambang Freeport di Timika, Papua pada 2-3 Mei 2019.

Dalam acara, Jonan mengunjungi tambang emas legendaris milik Freeport Indonesia, yaitu Grasberg, yang lokasinya 4.285 meter di atas permukaan laut.

Tambang Grasberg ini akan habis kandungan mineralnya dan berhenti beroperasi pada pertengahan 2019 ini. Sebagai gantinya, produksi meas, perak, dan tembaga Freeport akan mengandalkan tambang bawah tanah yang lokasinya di bawah Grasberg.

Dalam kunjungan tersebut, Jonan didampingi Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas, Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin, serta sejumlah pejabat Kementerian ESDM.

Perjalanan menuju Grasberg dilakukan menggunakan bus khusus, dan sempat disambung dengan menggunakan kereta gantung atau disebut tram yang mengantarkan hingga ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut, dan disambung dengan bus lagi hingga ke puncak Grasberg.

Cuaca gerimis serta oksigen yang tipis menyambut kedatangan Jonan dan rombongan di lokasi puncak Grasberg.

Dalam kunjungannya Jonan mengatakan, tantangan saat ini adalah membuat operasional Freeport terus berjalan dengan baik, dan produksi, keselamatan kerja, serta lingkungan dapat terjaga dengan baik.

Jonan meminta agar tidak ada hambatan dalam pengelolaan tambang Freeport pasca pengambilalihan 51% saham oleh Inalum.

Jonan juga meminta agar ke depan peranan Freeport terhadap masyarakat Papua makin besar, lewat pembangunan sarana dan prasarana seperti sekolah serta rumah sakit atau puskesmas. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia menguat di tengah kecemasan gangguan produksi tembaga dari Chile dan Brasil sebagai salah satu produsen tembaga terbesar.

Pada Kamis (7/20/2021) pukul 13:55 WIB tercatat US$ 9.147,75/ton. Naik 0,62% dari posisi perdagangan kemarin.

tembagaSumber: Investing.com

Sebuah komunitas adat di provinsi Peru memblokir jalan utama pertambangan pada hari Rabu dan akan melanjutkan aksi tersebut, kata seorang pemimpin adat, mengutip Reuters.

Masyarakat memblokir jalan untuk memprotes dampak lingkungan dan sosial dari tambang serta kurangnya keterlibatan penduduk setempat, kata Flavio Huanque, seorang pemimpin masyarakat di Espinar.

Jalan tersebut dikenal di Peru sebagai koridor pertambangan negara produsen tembaga terbesar kedua di dunia tersebut.

Sementara itu produksi konsentrat tembaga di tambang Salobo, Brasil, dihentikan karena kebakaran yang mempengaruhi distribusi hasil tambang milik Vale.

Vale mengatakan pihaknya memperkirakan akan melanjutkan produksi konsentrat tembaga di tambang di negara bagian Para pada akhir Oktober. Kegiatan lain seperti penambangan dan pemeliharaan tetap berjalan normal, kata perusahaan. Tambang Salobo memproduksi 172.700 ton tembaga pada tahun 2020, hampir setengah dari total produksi tembaga Vale.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor dari Chile Terbang, Harga Tembaga Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular