
Khawatir Omicron, Harga Tembaga Drop 2% dalam Seminggu!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga jatuh ke level terendah satu minggu. Tertekan Omicron yang menelan korban meninggal dan dolar yang tinggi.
Pada Selasa (14/12/2021) pukul 13:00 WIB harga tembaga tercatat US$ 9.450/ton, turun 0,03% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
![]() Tembaga |
Inggris mencatat satu korban kematian akibat varian baru Omicron. Ini jadi kematian pertama yang dikonfirmasi di dunia. Kabar ini disampaikan Perdana Menteri Boris Johnson, Senin (13/12/2021).
"Sayangnya setidaknya satu pasien kini telah dipastikan meninggal dengan Omicron," kata Johnson kepada wartawan di pusat vaksinasi di London, dikutip dariReuters.
Sementara itu di China mendeteksi kasus pertama varian Omicron di kota pelabuhan Tianjin. Provinsi manufaktur besar Tiongkok, Zhejiang, sedang berjuang melawan klaster COVID-19 (Corona Disease 2019) pertamanya tahun ini. Akibatnya lusinan perusahaan menangguhkan produksi karena pengetatan pembatasan COVID-19.
Posisi China sebagai konsumen utama menekan laju harga tembaga. Penyebaran Omicron yang lebih luas menimbulkan ketidakpastian terhadap pemulihan ekonomi dunia, sehingga investor lebih berhati-hati.
Perhatian juga tertuju pada pertemuan kebijakan moneter (FOMC) 14-15 November. Para investor tampak enggan mengambil risiko dan lebih memilih untuk menunggu.
Pertemuan tersebut diperkirakan akan membahas keputusan The Fed mengenai percepatan tapering. Investor juga akan memperhatikan komentar The Fed mengenai inflasi dan suku bunga.
Dolar pun menguat dan membuat tembaga yang diperdagangkan dengan greenback lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor dari Chile Terbang, Harga Tembaga Melesat