Komisi Sekuritas AS Selidiki Saham Elon Musk di Twitter

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Sabtu, 28/05/2022 11:45 WIB
Foto: Elon Musk (AP/Susan Walsh)

Jakarta, CNBC Indonesia - Elon Musk tengah diselidiki oleh  Komisi Sekuritas dan Pertukaran (SEC) Amerika Serikat. Ini terkait pengungkapan saham bos Tesla itu di Twitter pada awal April lalu.

SEC menanyakan beberapa hal pada Elon Musk. Misalnya, mengapa tidak mengajukan dokumen yang diperlukan dalam waktu 10 hari setelah akuisisi dan mengapa tidak menggunakan formulir yang dimaksudkan saat mengungkapkan sahamnya.


Selain itu, SEC juga meminta miliarder 50 tahun itu menjelaskan mengapa memilih formulir pengungkapan 13G yang dimaksudkan untuk investor yang berencana menahan saham secara pasif dan bukan dengan 13D, yakni untuk investor aktivis yang berniat memengaruhi manajemen.

Juru bicara Elon Musk tidak segera menanggapi permintaan komentar. Sementara juru bicara SEC menolak berkomentar terkait hal ini, dikutip dari Reuters, Sabtu (28/5/2022).

Sebelumnya, para pakar menilai pengajuan Elon Musk yang terlambat dan dokumen yang nampaknya tidak tepat bisa menarik SEC. Kemungkinan denda atas kesalahan itu beberapa ratus dolar, yang tidak terlalu membahayakan kekayaannya.

Termasuk juga banyak yang skeptis penyelidikan ini akan membahayakan upayanya untuk mengakuisisi Twitter.

"Saya pikir dari sudut pandang investigasi, SEC akan punya kasus yang cukup kuat dia melanggar UU sekuritas," kata profesor keuangan di Vanderbilt University, Josh White.

"Akan jadi bencana jika (SEC) mengatakan kesepakatan Twitter ditunda karena Musk mengajukan formulir yang salah".

Menurutnya, hal itu akan membuat harga saham Twitter turun. Serta juga menambahkan SEC tidak punya kepentingan menghalangi kesepakatan.

Ini bukan pertama kalinya Elon Musk berurusan dengan SEC. Lembaga itu pernah menggugatnya karena tweet soal mendapatkan dana dan berpotensi menjadikan Tesla, salah satu perusahaan miliknya, dengan saham US$420. Kenyataannya pembelian itu tidak terjadi.


(npb/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi