Elon Musk Dituding Manipulasi Pasar, Digugat Investor Twitter

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
27 May 2022 17:30
Lini Masa Elon Musk Beli Twitter Rp 635 Triliun
Foto: Infografis/Lini Masa Elon Musk Beli Twitter Rp 635 Triliun/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pemegang saham Twitter menuntut Elon Musk dan Twitter sendiri, atas penanganan mereka terhadap proses akuisisi kacau balau yang masih berlangsung hingga saat ini.

Kacaunya proses akuisisi tersebut disebut telah berkontribusi pada perubahan harga yang bergejolak dalam harga saham perusahaan.

CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, mengungkapkan saham signifikan di Twitter pada 4 April, dan 10 hari kemudian mengusulkan pembelian sebesar US$44 miliar, atau US$54,20 per saham.

Musk telah menjual dan menjanjikan sebagian dari kepemilikan Tesla-nya sebagai jaminan pinjaman untuk membiayai kesepakatan.

Sejak tawaran akuisisi dari Musk, harga saham Twitter telah turun lebih dari 12%, dan Tesla turun sekitar 28% sebagai bagian dari aksi jual luas di saham teknologi. Saham Tesla turun lebih dari 40% pada akhir perdagangan sejak Musk pertama kali mengungkapkan sahamnya.

Dalam gugatan class action yang diajukan pada Rabu (25/5), pemegang saham Twitter menuduh bahwa Musk melanggar undang-undang perusahaan California di beberapa bidang dan terlibat dalam manipulasi pasar.

Mereka mengklaim bahwa Musk diuntungkan secara finansial dengan menunda pengungkapan yang diperlukan tentang sahamnya di Twitter, dengan menyembunyikan sementara rencananya pada awal April untuk menjadi anggota dewan di jejaring sosial, demikian dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (27/5/2022).

Musk juga mengambil saham di Twitter, sementara dia mengetahui informasi orang dalam tentang perusahaan berdasarkan percakapan pribadi dengan anggota dewan dan eksekutif, termasuk mantan CEO Jack Dorsey, teman lama Musk, dan co-CEO Silver Lake Egon Durban , anggota dewan Twitter yang perusahaannya sebelumnya telah berinvestasi di SolarCity sebelum Tesla mengakuisisinya.

Gugatan yang diajukan juga menyatakan bahwa Musk melanggar undang-undang California dengan menabur keraguan, tentang apakah dia akan menyelesaikan kesepakatan setelah menandatangani kontrak untuk membelinya.

Awal bulan ini, Musk mengatakan dia menunda akuisisi Twitter untuk mempelajari lebih lanjut tentang aktivitas tidak autentik di platform, termasuk informasi tentang akun palsu atau otomatis.

Keluhan pemegang saham menambahkan bahwa aksi protes Musk tentang "bot" adalah bagian dari skema untuk menegosiasikan harga atau menghentikan kesepakatan.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Momen Unik Elon Musk Tenteng Wastafel ke Markas Twitter

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular