Ukraina & Rusia Mau Damai, Bursa Eropa Malah Kebakaran

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
30 March 2022 14:48
The German share prize index DAX board is photographed early afternoon on the day of the Brexit deal vote of the British parliament in Frankfurt, Germany, January 15, 2019. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Foto: Frankfurt Stock Exchange (DAX) (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Jakarta. CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa di sesi awal perdagangan cenderung bergerak melemah pada perdagangan Rabu (30/3/2022), mengekor ronde terakhir dari diskusi damai Rusia-Ukraina yang bertujuan untuk menemukan solusi dari konflik tersebut.

Indeks Stoxx 600 di awal sesi jatuh 0,5%, di mana saham perbankan anjlok 1,1% yang menjadi pemimpin penurunan. Namun, saham emiten gas melesat 1,1%.

Indeks DAX Jerman terkoreksi 121,8 poin atau menurun 0,82% ke 14.698,53 dan indeks CAC Prancis turun 0,94% ke level 6.728,42. Sementara itu, indeks FTSE Inggris menguat tipis 0,04% ke 7.540,14.

Sentimen investor didorong negosiasi antara pejabat Rusia dan Ukraina di Turki kemarin, di mana Menteri Pertahanan Rusia mengklaim akan menurunkan jumlah pasukan di sekitar ibu kota Ukraina.

Alexander Fomin, pejabat Rusia yang menghadiri diskusi damai di Istanbul mengatakan bahwa Rusia akan menurunkan jumlah pasukannya di dekat Kyiv dan Chernihiv agar pembicaraan damai dapat berlangsung.

Sebelumnya, Rusia juga mengklaim akan menurunkan pasukan di beberapa lokasi di Ukraina, tapi kemudian tetap menambah pasukan.

Harapan yang tumbuh untuk perdamaian menjadi pemicu sentimen kemarin, di mana indeks Dow Jones naik 200 poin atau 0,6%. Hal serupa terjadi pada indeks S&P 500 yang tumbuh 0,6% dan Nasdaq terapresiasi 0,7%.

Sementara itu, harga minyak mentah acuan AS West Texas Intermediate (WTI) merosot lebih dari 4% ke US$ 100/barel.

Namun, muncul keraguan terkait damai di antara Rusia dan Ukraina, dan sementara waktu militer Rusia telah mulai memindahkan beberapa pasukannya di Ukraina dari sekitar Kyiv ke posisi lain. Sekretaris Pers Pentagon John Kirby memperingatkan bahwa pergerakan tersebut bukan berarti mundur.

Bursa saham di Asia bergerak beragam di perdagangan hari ini, di mana investor mengamati perkembangan situasi perang di Ukraina.

Di Amerika Serikat (AS), investor masih menunggu rilis data ekonomi utama, bersamaan dengan rencana kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

Pembukaan lapangan kerja alias JOLTS menunjukkan sebanyak 11,3 juta lowongan pekerjaan yang lebih tinggi dari yang diprediksikan sebanyak 11,1 juta. Selain itu, ADP juga akan merilis data upah pribadi menjelang data pekerjaan bulanan pada hari Jumat (1/4).

Musim rilis kinerja keuangan akan dihiasi oleh rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dan keyakinan bisnis.

Sisi lainnya, Retailer Next akan merilis kinerja keuangan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Masih Berlanjut, Bursa Eropa Dibuka Mixed

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular