
Ekonomi Rusia Carut Marut, China Satu-satunya Harapan

Minyak Dan Gas
Ekspor minyak dan gas Rusia ke China terus meningkat. Rusia adalah pemasok minyak terbesar kedua bagi China setelah Arab Saudi, dengan volume rata-rata 1,59 juta barel per hari tahun lalu, atau 15,5% dari total impor China.
Sekitar 40% pasokan mengalir melalui pipa sepanjang 4.070 km (2.540 mil) East Siberia Pacific Ocean (ESPO) yang dibiayai oleh pinjaman China senilai US$ 50 miliar.
Rusia juga merupakan pemasok gas No. 3 Beijing, mengekspor 16,5 miliar meter kubik gas ke China pada tahun 2021 atau memenuhi sekitar 5% dari permintaan China.
Ke depan, pasokan gas dari Rusia akan bertambah banyak. Pasokan melalui pipa Power of Siberia yang dimulai pada akhir 2019 dan akan meningkat menjadi 38 miliar meter kubik per tahun pada 2025, naik dari 10,5 miliar meter kubik pada 2021 dengan kontrak 30 tahun senilai lebih dari US$ 400 miliar.
Rusia juga sedang mengincar untuk membangun pipa gas kedua, Power of Siberia 2, dengan kapasitas 50 miliar meter kubik per tahun untuk mengalir ke China melalui Mongolia.
Selain itu, Rusia juga merupakan pemasok batu bara terbesar kedua China pada tahun 2021 di belakang Indonesia.
Pangan
Pada 2019, China mengizinkan impor kedelai dari seluruh wilayah Rusia, dan kedua negara menandatangani kesepakatan untuk memperdalam kerja sama dalam rantai pasokan kedelai, sehingga membuat lebih banyak perusahaan China beroperasi di Rusia.
Ekspor kedelai ke China mencapai 543.058 ton tahun lalu dan diperkirakan akan mencapai 3,7 juta ton pada tahun 2024.
Pada tahun 2021, China menyetujui impor daging sapi dari Rusia, sementara akhir bulan lalu, China mengizinkan impor gandum dari seluruh wilayah Rusia.
Ekspor makanan lain dari Rusia ke China termasuk ikan, minyak bunga matahari, unggas, tepung terigu dan coklat.
China juga merupakan pembeli besar kayu dari Rusia, dengan impor kayu dan produk terkait senilai US$ 4,1 miliar tahun lalu.
Di sisi lain, China menjual produk mekanik, mesin dan peralatan transportasi, ponsel, mobil, dan produk konsumen ke Rusia. Ekspor China ke Rusia mencapai US$ 67,6 miliar tahun lalu, naik 34%.
Investasi
Sanksi Barat telah memaksa Rusia untuk terus menerus menoleh ke China untuk peluang investasi dalam beberapa tahun terakhir dengan bank-bank pemerintah China telah membantu Rusia membiayai berbagai proyek dari infrastruktur hingga migas di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalan (belt and road initiative) China.
Rusia sejauh ini merupakan penerima pinjaman terbesar yang dibiayai oleh pemerintah China, mengamankan 107 pinjaman dan kredit ekspor senilai US$ 125 miliar dari lembaga-lembaga negara China antara tahun 2000 dan 2017, menurut data dari laboratorium penelitian College of William dan Mary's AidData.
China dan Rusia mulai menggunakan mata uang mereka sendiri untuk menyelesaikan perdagangan bilateral pada tahun 2010 dan membuka jalur pertukaran mata uang (currency swap) pertama mereka pada tahun 2014, yang nilai diperbaharui pada tahun 2020 menjadi 150 miliar yuan selama tiga tahun.
Penyelesaian menggunakan yuan menyumbang 28% dari ekspor China ke Rusia pada paruh pertama tahun 2021, melonjak dari hanya 2% pada tahun 2013, karena kedua negara berusaha untuk mengurangi ketergantungan pada dolar sambil mengembangkan sistem pembayaran lintas batas masing-masing.
Mata uang China menyumbang 13,1% dari cadangan mata uang asing bank sentral Rusia pada Juni 2021, dibandingkan dengan hanya 0,1% pada Juni 2017, dengan kepemilikan dolar oleh Moskow turun menjadi 16,4% dari 46,3% pada periode yang sama.
(fsd)[Gambas:Video CNBC]
