Rusia vs Ukraina Masih Panas! Rupiah Ambrol di Benua Biru

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
Jumat, 25/02/2022 13:14 WIB
Foto: Pound Sterling (REUTERS/Chris Ratcliffe)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah cenderung bergerak melemah terhadap euro, poundsterling, dan dolar franc swiss hari ini, Jumat (25/2/2022), di mana sentimen negatif masih menghantui wilayah Eropa.

Melansir data Refinitiv, pada pukul 11:45 WIB euro terhadap rupiah menguat 0,1% ke Rp 16.108,24/EUR dan poundsterling terhadap rupiah terapreasiasi 0,23% ke Rp 19.277,05/GBP.

Hal yang serupa terjadi pada dolar franc swiss yang menguat terhadap Mata Uang Tanah Air sebanyak 0,13% ke Rp 15.544,01/CHF.


Mata uang euro berhasil pulih setelah kemarin melemah di pasar spot, setelah serangan Rusia dimulai kemarin dan menyebabkan investor beralih ke safe haven seperti dolar AS, Yen Jepang, dan dolar franc Swiss dan meninggalkan euro.

Terkoreksinya euro kemarin menjadi level terendah sejak Mei 2020 yang jatuh ke US$ 1.1106 dari US$ 1.13045.

Investor global masih mengamati pergerakan konflik Rusia-Ukraina yang membuat pasar dunia bergejolak hingga hari ini. Melansir Reuters, para pemimpin Uni Eropa kompak bersama Amerika Serikat (AS) dan Inggris untuk memberikan sanksi ekonomi terhadap Rusia dengan lebih keras.

Uni Eropa akan membekukan aset Rusia dan sekutunya dan akses bank Rusia ke pasar keuangan Eropa juga akan diblokir. Setelah kemarin telah memberikan sanksi kepada bank-bank besar Rusia.

Selain itu, Rusia juga akan dibatasi untuk melakukan bisnis dalam mata uang dolar AS, euro, pound, dan yen. Gedung Putih juga mengumumkan akan membatasi ekspor ke Rusia dari mulai elektronik komersial, komputer, suku cadang, hingga semikondutor.

Namun, negara lain di Eropa seperti Italia, Jerman dan Siprus memilih sikap yang lebih lembut terhadap Rusia.

Mengacu kepada Directorate General Energi untuk Uni Eropa bahwa Uni Eropa bergantung terhadap impor gas alam sebesar 25%, minyak dan petroleum 32%, biofuels sebesar 18%, dan bahan bakar fosil 11%.

Bahkan, Uni Eropa merupakan wilayah importir terbesar di dunia untuk gas alamnya yang diekspor oleh Rusia 40%, Norway 24%, dan Algeria 11%.

Namun, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan mencari solusi agar pasokan energi dan pangan dapat terus berjalan di dunia dengan menjalin kerja sama dengan negara-negara produsen komoditas selain Rusia dan Ukraina.

Di zona Inggris, Gfk (perusahaan riset pasar di Inggris) merilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) menurun di Februari, di mana masyarakat khawatir akan kenaikan angka inflasi, meningkatnya pajak dan suku bunga acuan.

IKK di Februari menurun dari -19 ke -26, menyentuh level terendah sejak Januari 2021 ketika adanya pembatasan kegiatan sosial karena Covid. Hal tersebut mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi melemah.

Source: tradingeconomics.com

Survei Gfk juga menunjukkan bahwa kemauan masyarakat untuk melakukan pembelian dengan nilai besar turun 5 poin menjadi -15. Survei tersebut dilakukan pada periode 1-14 Februari 2022.

Walaupun banyak sentimen negatif di Benua Biru, tapi tetap dapat menekan Mata Uang Tanah Air hari ini. Padahal, hari ini rupiah cenderung bergerak menguat terhadap dolar AS.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/aaf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Menguat, Pasar Modal RI Masih Jadi Pilihan Investor