
Di Eropa, Rupiah Juara vs Euro dan Poundsterling

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah cenderung bergerak menguat terhadap euro dan poundsterling hari ini, Kamis (23/2/2022). Rupiah hanya melemah terhadap dolar franc swiss.
Melansir data Refinitiv, pada pukul 14:10 WIB euro terhadap rupiah melemah 0,23% ke Rp 16.174,62/EUR dan poundsterling terhadap rupiah terkoreksi 0,05% ke Rp 19.402,93/GBP. Namun, dolar franc swiss menguat terhadap Mata Uang Tanah Air sebanyak 0,32% ke Rp 15.657,67/CHF.
Penguatan dolar franc swiss ini tentunya dapat dimaklumi karena mata uang Swiss merupakan aset safe haven yang sedang banyak dicari oleh investor di tengah serangan Rusia ke Ukraina yang dimulai hari ini ke 4 kota besar seperti kota Kyiv, Odessa, Kharkiv, dan Mariupol.
Ledakan tersebut terjadi selang beberapa menit setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer di Ukraina demi membela separatisnya. Kemarin, Pemerintah Ukraina juga sudah memberlakukan status darurat nasional dan mengeluarkan peringatan ke warga untuk segera meninggalkan Rusia.
Selain itu, menurut Gubernur Bank of Greece (bank sentral Yunani) Yannis Stournaras mengatakan bahwa bank sentral Eropa (ECB) seharusnya melanjutkan membeli obligasi untuk menstimulasi ekonomi hingga akhir tahun ini dan untuk melindungi dampak dari konflik di Ukraina.
Dia juga mengatakan bahwa proyeksi ekonomi di wilayah Eropa menjadi lebih tidak pasti dan menyarankan ECB untuk tetap meneruskan Asset Purchase Program (APP) hingga September. Eropa bergantung terhadap Rusia setidaknya 40% dari pasokan gas alam Rusia dan impor gandum dari Ukraina.
Stournaras mengatakan bahwa dampak jangka pendek adanya kenaikan inflasi karena biaya energi meningkat, tapi dalam jangka panjang yaitu deflasi (penurunan tingkat inflasi dalam jangka waktu tertentu karena penurunan besar-besaran harga barang dan jasa secara berjangka atau bersamaan).
Sebelum terjadinya serangan Rusia hari ini, angka inflasi di wilayah Eropa sudah menyentuh 5,1% di Januari karena harga energi yang tinggi. Sementara itu, bursa saham Eropa diproyeksikan akan jatuh 4% hari ini.
Namun, sentimen positif yang terjadi di Indonesia tampaknya mampu mendorong performa Mata Uang Tanah Air menguat terhadap euro dan poundsterling. Investor asing masih melakukan beli bersih Rp 616,95 miliar di pasar reguler.
Tidak hanya itu, harga komoditas dunia sedang melonjak seperti batu bara, karet dan minyak kelapa sawit. Indonesia mengekspor komoditas tersebut dan pastinya akan diuntungkan karena akan menambah pendapatan terhadap ekspor RI.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi Eropa Diprediksi Melambat, Tapi Euro Cs Masih Menguat