
Rusia-Ukraina Perang, ke Mana Investor Mengamankan Uangnya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah bursa saham Asia-Pasifik utama kompak ambles hingga siang ini, Kamis (24/2/2022). Sementara, kontrak berjangka komoditas energi dan logam mulai banyak diburu oleh investor usai Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan operasi militer di Ukraina.
Dari pasar domestik, IHSG berakhir di angka 6.807,443 atau anjlok 112,613 poin (-1,63%) pada sesi I hari ini. Pada lanjutan sesi II, pukul 13.33 WIB, IHSG makin ambles 2,17%.
Kendati demikian, investor asing masih melakukan beli bersih Rp 616,95 miliar di pasar reguler.
Tidak hanya IHSG, bursa saham di kawasan asia-pasifik lainnya juga 'kebakaran' hingga siang ini.
Sejumlah Kinerja Indeks Saham di Asia-Pasifik
Indeks Saham | % Harian |
IHSG | -2.17 |
Nikkei 225 (Jepang) | -1.81 |
Hang Seng (Hong Kong) | -3.11 |
Shanghai Composite (China) | -2.04 |
Straits Times (Singapura) | -3.23 |
KOSPI (Korsel) | -2.54 |
ASX 200 (Australia) | -2.99 |
Sumber: Refinitiv, RTI | Harga per Kamis (24/2), pukul 13.34 WIB
Indeks saham Straits Times Singapura menjadi yang paling ambles, yakni minus 3,23%. Disusul oleh indeks Hang Seng yang merosot tajam 3,11%.
Sementara, seiring aksi jual besar-besaran (sell-off) di pasar saham Asia-pasifik, harga kontrak berjangka komoditas dan logam mulia dunia terkerek naik.
Harga minyak jenis brent, misalnya, naik ke US$ 102,24/barel, lebih tinggi 5,58% dibandingkan hari kemarin. Level ini menjadi yang tertinggi setidaknya sejak September 2014.
Sementara, minyak jenis WTI naik 5,19% ke US$ 96,86/barel.
Tidak hanya harga minyak, harga gas alam acuan Henry Hub tercatat di US$ 4,9/MMBtu siang ini, naik 5,99% dibandingkan Rabu kemarin.
Harga Komoditas Energi & Logam Mulia
Komoditas Energi & Logam Mulia | Harga | % Harian |
Minyak brent | US$ 102.24/barel | 5.58 |
Minyak WTI | US$ 96.86/barel | 5.19 |
Gas Alam Henry Hub | US$ 4.9/MMBtu | 5.99 |
Emas (Spot) | US$ 1938.30/troy ons | 1.61 |
Perak (Spot) | US$ 24,91/ troy ons | 1.6 |
Sumber: Refinitiv
Beriringan dengan naiknya harga komoditas energi, harga dua aset logam mulai lindung nilai alias safe haven, emas dan perak, juga mencuat ke atas.
Harga emas di pasar spot, misalnya, berada di US$ 1.938,30/troy ons atau naik 1,61% dari hari sebelumnya. Ini merupakan harga tertinggi sejak awal Januari 2021.
Operasi Militer a la Putin Digencarkan
Sebelumnya, ledakan dilaporkan terjadi di ibu kota Ukraina Kyiv, Kamis (24/2/2022) waktu setempat. Dua media yakni CNBC International dan CNN International melaporkan ini.
Tim CNN di Kharkiv, bahkan melaporkan mendengar "aliran ledakan keras yang terus-menerus". Ini adalah kota terbesar kedua di Ukraina yang terletak di timur laut negara itu.
Ini terjadi beberapa menit setelah pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengumumkan operasi militer di Ukraina demi membela separatis di timur negeri itu. Putin sendiri mengakui kedua wilayah itu merdeka dari Ukraina Senin.
"Saya telah membuat keputusan operasi militer," kata Putin dalam pernyataan mengejutkan di televisi sesaat sebelum pukul 6.00 pagi waktu setempat.
Sebelumnya, AS sudah memberi peringatan. Rusia disebut sudah final akan menyerang Ukraina secara penuh dalam hitungan jam.
"Semua yang telah kami lihat selama 24 hingga 48 jam terakhir membuat Rusia memberikan sentuhan akhir untuk menempatkan pasukannya di seluruh Ukraina," ujar Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Rabu waktu setempat.
Ukraina kini memberlakukan status darurat nasional, Rabu (23/2/2022) malam waktu setempat. Ini dikeluarkan parlemen sebagai tanggapan ancaman invasi Rusia, yang disebut Barat sudah dimulai.
Ukraina sendiri kemarin mengeluarkan peringatan ke warga untuk segera meninggalkan Rusia. Sementara Moskow mengevakuasi kedutaan besarnya di Kyiv.
Perang Rusia vs Ukraina Bikin Pasar Minyak dan Gas Melejit
Pelaku pasar khawatir perang yang terjadi bisa membuat krisis pasokan minyak mentah dunia.
Negara yang dipimpin Vladimir Putin tersebut menempati peringkat ke-empat eksportir terbesar di dunia dengan pangsa pasar 11,4% terhadap total pasokan dunia.
Rata-rata telah ekspor Rusia 8 juta barel per hari (bph) selama sepuluh tahun terakhir, mengutip data BP Statistic.
Selain itu, kejadian tersebut juga menambah kekhawatiran para pelaku pasar terhadap pasokan gas dunia.
Terutama di Eropa, yang bergantung pada gas alam Rusia. Sepanjang lima tahun terakhir, 33% produk energi di Eropa diimpor dari negara beruang merah. Sehingga jika pasokan terkikis bukan tidak mungkin krisis energi bisa menghantam.
Menurut BP Statistics Review, seperempat atau 25,3% pangsa pasar ekspor gas alam dunia dimiliki oleh Rusia. Sehingga kekuatan Rusia sangat besar untuk menggerakkan harga gas alam
Selain itu, Rusia adalah produsen gas alam terbesar kedua di dunia dengan kontribusi mencapai 16,6% produksi gas alam pada tahun 2020.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cuma Satu Juaranya Jika Perang Dunia Pecah, Emas!
