Perang Rusia-Ukraina, Beli Minyak Dunia Tak Wajib Dolar AS?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
27 March 2022 17:00
Minyak Bumi
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia Ukraina telah membawa skema terbaru dalam pembayaran minyak internasional. Salah satunya adalah menjauhi pembayaran minyak dengan dolar Amerika Serikat (AS).

Dalam sebuah pernyataan, Gal Luft, co-director Institute for the Analysis of Global Security, mengatakan bahwa hukuman ekonomi AS kepada Rusia dapat mendorong negara-negara menjauh dari dolar.

Pasalnya Rusia, yang juga eksportir energi yang besar, saat ini juga memaksa negara lain membayarnya dengan rubel karena akses devisa Moskow yang saat ini terblokir

"Di satu sisi, Anda memberi sanksi ke kanan dan ke kiri. Di sisi lain, Anda ingin negara membeli Treasurys Anda dan membiayai utang Anda. Itu bukan skenario yang berkelanjutan," kata Luft kepada CNBC International dikutip Sabtu (26/3/2022).

Metode pembayaran dengan mata uang lainnya saat ini sedang dicoba oleh Arab Saudi dan China. Riyadh sedang mematangkan rencana untuk menerima pembayaran dari China dalam bentuk yuan.

Meski begitu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani mengatakan ia tidak mengharapkan sistem seperti itu akan diperkenalkan dalam waktu dekat. Namun ia menekankan hal ini merupakan konsekuensi ekonomi dari perang Ukraina menghantam beberapa negara dengan keras.

"Jujur, lihat apa yang terjadi dan dinamika di sekitar kita saat ini. Saya yakin ada banyak negara lain yang tidak senang dengan apa yang terjadi dan konsekuensi dari krisis Ukraina-Rusia, terutama konsekuensi ekonomi," ujarnya.

"Dan mereka akan melihat dan mengeksplorasi sistem paralel (penetapan harga minyak) akan melakukan lindung nilai, setidaknya, bagi mereka secara ekonomi. Jadi saat kita hidup melalui transisi, transisi ini bukan hanya transisi politik tetapi juga transisi ekonomi."


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-siap! 3 Komoditas Ini Jadi Sorotan Pasar di 2023

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular