Perkasa Lawan Dolar AS, Tapi Rupiah Kurang Bertenaga di Eropa

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
23 February 2022 14:12
FILE PHOTO: A picture illustration of euro banknotes, April 25, 2014.    REUTERS/Dado Ruvic/File Photo
Foto: Ilustrasi Euro (REUTERS/Dado Ruvic)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah bergerak beragam terhadap euro, poundsterling, dan dolar franc swiss hari ini, Rabu (23/2/2022), di tengah eskalasi geopolitik Rusia dan Ukraina yang membuat pasar bergejolak.

Melansir data Refinitiv, euro terhadap rupiah melemah 0,06% ke Rp 16.254,17/EUR. Namun, poundsterling terhadap rupiah terapreasiasi 0,04% ke Rp 19.512,75/GBP dan dolar franc swiss menguat terhadap Mata Uang Tanah Air sebanyak 0,06% ke Rp 15.593/CHF.

Kemarin, Jerman mengumumkan perhentian proyek pipa gas Nord Stream 2 yang akan digunakan untuk mengimpor gas alam dari Rusia ke Jerman dan negara di Eropa lainnya, setelah Rusia secara formal mengakui dua wilayah di Ukraina sebagai wilayah yang ingin memisahkan diri dari negara Ukraina.

Harga gas acuan di Eropa kemarin melonjak 9,8% di EUR78,95/MWh. Mantan Presiden Rusia yang sekarang menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dimitriy Medvedev memperkirakan bahwa harga gas berpotensi naik dua kali lipat.

Walaupun Rusia telah diberikan sanksi, tapi Presiden Rusia mengatakan bahwa tidak akan menyetop pasokan gasnya dan berharap penyetopan pipa Nord Stream 2 hanya sementara.

Mengacu kepada Financial Times, kenaikan harga energi di wilayah Eropa akan menekan bank sentral Eropa (ECB) untuk mengetatkan kebijakan moneternya lebih cepat dari perkiraan pasar.

Bahkan, Ekonom Pantheon Macroeconomics Melanie Debono mengatakan bahwa sinyal inflasi di Eropa akan tetap naik secara bulanan. Inflasi di Eropa telah mencapai 5,1% di Januari.

Pada Senin (21/2) Kantor Statistik Jerman juga merilis Producer Price Index (PPI) yang naik 25% di Januari yang menjadi kenaikan tercepat sejak 1949.

Sementara itu, Inggris dan negara Eropa lainnya telah mengumumkan untuk memberikan Rusia sanksi dengan menyetop aset untuk 5 bank Rusia. Sanksi ekonomi bertujuan untuk menekan Rusia dengan membatasi jalur perdagangan dan ekonomi.

Namun, Rusia tampaknya masih belum mau menghentikan invasinya. Bahkan per hari ini, melalui gambar satelit Maxar AS terlihat beberapa tentara tambahan telah ditempatkan di wilayah barat Rusia dan lebih dari 100 armada di Belarus.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah membatalkan agenda pertemuan yang seharusnya di gelar pekan ini bersama Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Larov.

Di tengah bergejolaknya pasar dunia, rupiah tertolong oleh aliran modal yang masuk ke dalam negeri. Di pasar saham investor asing masih melakukan net buy senilai Rp 384 miliar di pasar reguler dan tercatat dalam dua hari ini net buy mencapai Rp 1,4 triliun.

Tidak hanya itu, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemkeu) mengatakan bahwa Indonesia berhasil menarik modal asing masuk ke pasar obligasi senilai hampir Rp 14,5 triliun.

Sehingga, performa rupiah masih berjaya terhadap euro, walaupun tetap melemah melawan poundsterling dan dolar franc swiss.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Indeks Dolar AS Melesat 7 Pekan, Rupiah Dkk kok Masih Kuat?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular