Internasional

Ngeri! 'Terminator' Rusia Dekati Perbatasan, Ukraina Bahaya?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
23 February 2022 13:10
Sebuah tank melaju di sepanjang jalan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pengerahan pasukan Rusia ke dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur setelah pengakuan kemerdekaan mereka, di kota Donetsk yang dikuasai separatis, Ukraina (22/2/2022). (REUTERS/ALEXANDER ERMOCHENKO)
Foto: Sebuah tank melaju di sepanjang jalan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pengerahan pasukan Rusia ke dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur setelah pengakuan kemerdekaan mereka, di kota Donetsk yang dikuasai separatis, Ukraina (22/2/2022). (REUTERS/ALEXANDER ERMOCHENKO)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tank-tank Rusia disebut telah meluncur ke perbatasan Ukraina. Kendaraan tempur itu antara lain, lapis baja BMPT-72, "terminator" Angkatan Darat (AD) Rusia yang baru diluncurkan Desember 2021 lalu.

Mengutip The Drive, Rabu (23/2/2022), pergerakan sudah terlihat sejak Senin malam waktu setempat. Sebelumnya Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit mengakui kemerdekaan dua wilayah pemberontak Ukraina, Donetsk (Republik Rakyat Donetsk/DPR) dan Lugansk (Republik Rakyat Lugansk/LPR), serva berjanji mengirim pasukan untuk "menjaga perdamaian" di sana.

BMPT-72 terdeteksi di Oblast Lipetsk, di luar Yelets, Rusia. Setidaknya ada sembilan unit yang diangkut dengan kereta dan menuju Ukraina.

Diketahui BMPT-72 termasuk jenis langka dan tidak ada padanannya dalam kendaraan lapis baja buatan Barat. Tank yang dijuluki terminator karena handal di perang kota.

Meski baru diluncurkan 2021, BMPT-72 disebut pernah diuji coba di medan tempur Suriah tahun 2017. Sebagaimana diketahui Rusia "turun tandan" di negara Timur Tengah itu membela pemerintahan Bashar Al-As'ad.

"Kedatangan BMPT-72 yang tampak di antara pasukan yang terus berkumpul di sekitar perbatasan dengan Ukraina. Ini menunjukkan bahwa Kremlin memperkirakan bahwa mereka harus melakukan operasi penyerangan di daerah perkotaan," tulis media itu.

Reuters memuat sejumlah gambar kendaraan tempur militer di Donetsk. Tank-tank melaju di sepanjang jalan di kota Donetsk, yang dikuasai pemberontak Selasa (22/2/2022) malam.

Meski demikian, tak jelas apakah tak tersebut milik Rusia atau Donetsk. Namun Rusia selama ini, disebut Barat dan Ukraina, memang kerap menyuplai bantuan senjata ke milisi pemberontak.

Sebuah tank melaju di sepanjang jalan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pengerahan pasukan Rusia ke dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur setelah pengakuan kemerdekaan mereka, di kota Donetsk yang dikuasai separatis, Ukraina (22/2/2022). (REUTERS/ALEXANDER ERMOCHENKO)Foto: Sebuah tank melaju di sepanjang jalan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pengerahan pasukan Rusia ke dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur setelah pengakuan kemerdekaan mereka, di kota Donetsk yang dikuasai separatis, Ukraina (22/2/2022). (REUTERS/ALEXANDER ERMOCHENKO)
Sebuah tank melaju di sepanjang jalan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pengerahan pasukan Rusia ke dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur setelah pengakuan kemerdekaan mereka, di kota Donetsk yang dikuasai separatis, Ukraina (22/2/2022). (REUTERS/ALEXANDER ERMOCHENKO)

Sementara itu, situasi perbatasan Ukraina-pun kini makin tegang. Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan wilayahnya sudah ditembaki 80 kali oleh wilayah pro Rusia, mulas Selasa malam.

Wilayah itu adalah Shchastya. Kota itu menjadi garis depan peperangan karena dekat dengan Donetsk dan Lugansk.

Dari 80 insiden, 58 melibatkan senjata yang dilarang berdasarkan perjanjian Minsk, di mana senjata berat tidak boleh digunakan berada dalam jarak 50 kilometer (sekitar 31 mil) dari garis depan. Perjanjian Minsk adalah upaya gencatan senjata yang ditandatangani kedua belah pihak di Belarusia, sejak 2014.

"Kota Shchastya mengalami beberapa penembakan terberat," tegas kementerian.

Seorang tentara Ukraina tewas dan enam luka-luka dalam baku tembak tersebut. "Satu tewas", tegas Juru Bicara Militer Pavlo Kovalchuk.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos NATO Bicara Kekuatan Militer Rusia, Menakutkan?

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular