
Buat Panduan Cuan, Pantau 7 Kabar Pasar Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus berakhir di zona merah kendati pada perdagangan Kamis kemarin (6/1/2022), investor asing cukup masif melakukan pembelian bersih.
IHSG ditutup melemah sebesar 0,13% ke level 6.653,35 dengan nilai transaksi Rp 10,99 triliun. Pelaku pasar asing melakukan pembelian bersih senilai Rp 645,18 miliar. Dengan demikian, sejak perdagangan awal tahun ini dibuka, investor asing sudah melakukan pembelian bersih senilai Rp 1,24 triliun.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Jumat ini (7/1/2022):
1.JSMR Menang Lelang Tol Gedebage-Tasik-Cilacap Rp 56,2 T
Emiten BUMN pengelola jalan tol, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) bersama konsorsium ditetapkan sebagai pemenang pelelangan investasi jalan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, sepanjang 206,65 kilometer dengan nilai investasi Rp 56,2 triliun.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru menjelaskan, perseroan terus melakukan penambahan konsesi jalan tol untuk menciptakan value bagi pemegang saham, sekaligus mempertahankan posisi sebagai market leader dalam industri jalan tol di Indonesia.
Jasa Marga telah mengikuti lelang pengusahaan jalan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap bersama mitra konsorsium, dan berdasarkan Surat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor PB.02.01-Mn/2170 tanggal 10 Desember 2021.
"Dalam pengusahaan jalan tol ini, Jasa Marga bermitra dalam konsorsium, yang beranggotakan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (32,5%), Kemitraan PT Daya Mulia Turangga - PT Gama Group - PT Jasa Sarana (27,5%), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (20%), PT PP (Persero) Tbk (10%), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (10%)," ujar Heru, dalam keterangan resmi, Kamis (6/1/2022).
2.Dulu Dibilang Bisa Bangkrut, Menteri Erick Sekarang Puji KRAS
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi kinerja PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) yang berhasil mencatatkan laba bersih Rp 1,06 triliun per 30 November 2021 lalu. Capaian ini bisa didapat oleh perusahaan setelah melakukan restrukturisasi keuangan dan bisnis.
Hal ini disampaikan Erick dalam unggahannya di akun instagramnya @erickthohir.
"Krakatau Steel sampai dengan akhir tahun 2021 telah sukses menjalankan restrukturisasi dan transformasi. Hingga November 2021, perseroan berhasil membukukan laba Rp 1,06 triliun. Selain itu perusahaan mencatat rekor produksi HRC dan CRC yang membuktikan semakin efisien dan kompetitif," tulis Erick dalam unggahannya dikutip Kamis (6/1/2022).
3.Sudah Tiga Tahun BRMS Nunggak Rp 484 M ke Antam
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menunggak Rp 484,4 miliar kepada PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Tunggakan ini berasal dari pembelian 20% saham PT Dairi Prima Mineral (DPM).
Pada 20 September 2018, ANTM menjual 20% saham pemilik tambang zinc di Dairi, Sumatera Utara tersebut, kepada BRMS. Pembayaran atas transaksi ini dilakukan secara bertahap oleh BRMS.
Pembayaran tahap pertama senilai US$ 2,45 juta. Kemudian, pembayaran tahap kedua senilai US$ 31,4 juta. "Pembayaran tahap kedua ini seharusnya dibayar pada September 2020," ujar Yulan Kustiyan, Corporate Secretary ANTM dalam keterbukaan informasi, Kamis (6/1/2022).
Yulan menambahkan, alasan BRMS belum dapat melakukan pelunasan pembayaran kepada ANTM lantaran perusahaan mengalami kesulitan dalam pendanaan proyek di DPM. Sehingga, BRMS mengajukan perpanjangan waktu pembayaran dan mengajukan opsi terkait resolusi pelunasan piutang kepada ANTM.
4.BEI Buka Suspensi Saham Emiten Eks 'Orang' Grup Bakrie
Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali membuka suspensi (penghentian sementara) perdagangan saham emiten kontraktor di sektor telekomunikasi PT Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA) mulai sesi I perdagangan Kamis (6/1/2022).
Menurut keterbukaan informasi di website BEI, suspensi tersebut sebelumnya dilakukan lantaran telah terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan di saham OASA, yang diketahui terus meningkat sejak awal Desember 2021.
Sebelumnya, pihak bursa telah melakukan suspensi saham OASA sejak Senin pekan lalu (27/12/2021).
