Mayoritas Warga Turki Simpan Uang Asing, Tak Cinta Tanah Air?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
24 December 2021 07:45
Warga Turki Menukarkan dollar
Foto: REUTERS/Umit Bektas

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, membuat gebrakan di pekan ini guna meredam jebloknya nilai tukar lira. Pemerintah Turki akan memberikan insentif bagi warganya untuk mengkonversi tabungan dalam bentuk valuta asing mereka menjadi deposito dalam bentuk lira.

"Jika warga Turki memiliki simpanan atau deposito dalam bentuk valuta asing seperti dolar AS, euro, atau poundsterling hingga 20 Desember, dan mengkonversinya menjadi dalam bentuk deposito lira/dana partisipasi, maka akan memenuhi syarat untuk mendapat insentif," kata bank sentral Turki (TCMB).

"Deposito yang dimaksud memiliki waktu jatuh tempo dalam tiga, enam, dan dua belas bulan" tambah TCMB.

Insentif yang diberikan yakni TCMB akan menutupi jika ada selisih kurs saat pembukaan deposito hingga jatuh tempo. Dengan kata lain, warga Turki tidak akan mengalami kerugian kurs jika lira kembali terpuruk.

Selain itu, deposito itu juga tidak dikenakan pajak.

Pasca pengumuman kebijakan tersebut nilai tukar lira menguat tajam melawan dolar Amerika Serikat (AS). Dalam 4 hari terakhir, lira meroket 40% ke TRY 11,0862/US$. Bahkan, kemarin lira sempat menyentuh TRY 10,05/US$ yang merupakan level terkuat sejak 16 November lalu.

try

Sebelumnya, nilai tukar lira ambruk hingga lebih dari 55% sepanjang tahun ini hingga Jumat (17/12) pekan lalu.

Berdasarkan data dari bank sentral Turki yang dikutip Reuters, lebih dari setengah warga Turki memiliki tabungan dalam bentuk valuta asing dan emas.

Pada pekan yang berakhir 17 Desember, kepemilikan valuta asing warga Turki melonjak menjadi US$ 237,79 miliar, dibandingkan pekan sebelumnya US$ 231,65 miliar.

Bukan tidak cinta Tanah Air, hal tersebut terjadi akibat hilangnya kepercayaan terhadap lira yang nilainya terus merosot. Tidak hanya di tahun ini, tetapi beberapa tahun ke belakang.

Dengan kebijakan yang baru dirilis di pekan ini, para bankir kepada Reuters mengatakan mereka mengkonversi valuta asing senilai US$ 1,5 miliar pada Senin malam. Hal tersebut membuat kurs lira langsung meroket lebih dari 21% di hari Senin.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Kebijakan Edan TCMB Bikin Lira Terpuruk

Jebloknya nilai tukar lira berawal dari dipecatnya gubernur bank sentral Turki, Naci Agbal, oleh Erdogan pada Maret lalu. tanpa ada alasan. Pasar melihat pemecatan tersebut dilakukan akibat Agbal yang agresif menaikkan suku bunga.

Di bawah era Agbal, nilai tukar lira Turki sangat perkasa. Sebelumnya, lira sudah berada di rekor terlemah sepanjang sejarah pada November tahun lalu, ketika Agbal mulai menaikkan suku bunga perlahan lira bangkit, hingga mencatat penguatan 24% dari rekor terendah.

Lira Turki juga menjadi mata uang terbaik di dunia awal tahun ini. Sejak akhir 2020 hingga 18 Februari lalu lira membukukan penguatan 6,6% melawan dolar AS.

Semua berubah ketika Sahap Kavcioglu ditunjuk sebagai gubernur TCMB menggantikan Agbal. Hingga saat ini TCMB yang dipimpin Sahap Kavcioglu sudah memangkas suku bunga dalam 4 bulan beruntun dengan total 500 basis poin ke 14%.

try

Padahal, Turki sedang menghadapi inflasi yang tinggi, di bulan November tercatat sebesar 21,31%. Lazimnya, ketika inflasi tinggi maka bank sentral akan menaikkan suku bunga, yang dilakukan TCMB malah sebaliknya.

Alhasil, kurs lira terus terpuruk di tahun ini. Posisi lira dari mata uang terbaik di dunia berubah menjadi yang terburuk. Hal tersebut dikatakan gila, sebagai akibat kebijakan moneter yang edan.

"Jika kita melihat dimana posisi lira sekarang itu sesuatu yang gila, tetapi itu merupakan refleksi kebijakan moneter edan yang diterapkan Turki," kata Tim Ash, ahli strategi negara berkembang di Bluebat Asset Management dalam sebuah catatan yang dikutip CNBC International, Selasa (23/11).

Bukan tanpa alasan TCMB agresif memangkas suku bunga. Kebijakan tersebut bermula dari pandangan Presiden Recep Tayyip Erdogan jika suku bunga tinggi merupakan "biangnya setan". Erdogan mempercayai suku bunga tinggi malah akan memperburuk inflasi.

TCMB pun "asal bapak senang" dan memangkas suku bunga secara agresif. Sebab, jika kebijakan TCMB berbeda dengan pandangan Erdogan, maka gubernurnya akan dipecat.

Presiden Erdogan yang mengumumkan kebijakan deposito lira di awal pekan ini juga menyinggung mengenai pemangkasan suku bunga yang dilakukan bank sentral Turki (TCMB). Menurut Erdogan, pemangkasan suku bunga pada akhirnya akan menurunkan inflasi.

"Dengan pemangkasan suku bunga, kita akan melihat inflasi mulai turun dalam beberapa bulan ke depan. Negara ini tidak akan lagi menjadi surga bagi mereka yang kekayaannya bertambah akibat suku bunga tinggi," kata Erdogan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular