Bagaimana, Pak Erdogan? Lira Dibuang, Orang Turki Beli Kripto

chd, CNBC Indonesia
Kamis, 23/12/2021 16:49 WIB
Foto: Ilustrasi Bitcoin (Photo by André François McKenzie on Unsplash)

Jakarta, CNBC Indonesia - Volume perdagangan mata uang kripto di Turki telah melonjak kembali di atas satu juta per hari. Ini karena mata uang lira telah jatuh ke level terendahnya.

Kekhawatiran tentang kebijakan ekonomi Turki telah membuat mata uang Negeri Bulan Bintang tersebut merosot hampir 40% sejak September lalu dan mendorong masyarakat untuk mencari tempat menyimpan tabungan mereka guna menghindari dampak inflasi yang melonjak.


Berdasarkan data dari Chainalysis dan Kaiko, ambang batas satu juta per hari di kripto pernah dilampaui pada awal tahun ini, ketika digantikannya ketua bank sentral Turki secara mendadak dan memicu kemerosotan besar pertama di mata uang lira pada Maret lalu.

Tetapi, jumlah perdagangan telah turun kembali di bawah 500.000, sebelum pertarungan volatilitas lira terbaru menghidupkan kembali minat investor.

Mengkonversi lira menjadi dolar Amerika Serikat (AS) atau emas adalah hal yang biasa bagi masyarakat Turki, tetapi mereka mengetahui bahwa lira telah kehilangan 90% nilainya sejak 2008 silam.

Data di atas menunjukkan bahwa Bitcoin dan koin digital stablecoin yakni Tether dianggap dapat menjadi aset lindung nilai (hedging) bagi para pelaku pasar di Turki dan menjadi kripto terpopuler yang dapat dikonversikan dari lira sejak 2019 lalu.

Di saat harga Bitcoin mencetak rekor terbarunya di kisaran level US$ 69.000 pada November lalu, sebuah narasi bahwa pasokannya yang terbatas dapat membuatnya tahan terhadap inflasi.

Tak hanya di Turki saja, Bitcoin sudah dianggap oleh sebagian besar investor sebagai aset penyimpan nilai dari inflasi yang meninggi, terlepas dari volatilitasnya yang cukup besar.

Namun, peningkatan perdagangan kripto di Turki telah menarik perhatian dari pihak berwenang. Wakil menteri keuangan Turki mengatakan pada September lalu bahwa peraturan tentang kelas aset yang muncul akan diperkenalkan.

Bank sentral Turki sempat melarang kripto untuk jenis pembelian tradisional pada April lalu, dengan alasan tidak ramah lingkungan dan adanya risiko transaksi yang "tidak dapat diperbaiki".

Halaman Selanjutnya --> Pantaskah Kripto Dijadikan Aset Lindung Nilai?


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Demi Masa Depan Cerah Aset Kripto, OJK Perkuat Keamanan Siber

Pages