Efek 'Kiamat' Kontainer, Harga Karet Makin Mahal!
Jakarta, CNCB Indonesia - Karet berjangka Jepang menguat mengikuti laju karet berjangka Shanghai. Kecemasan Omicron yang mulai mereda juga menopang laju karet.
Pada Jumat (17/12/2021) pukul 11.45 WIB harga tercatat JPY 233,6/kg, naik 0,3% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Karet berjangka Shanghai menguat 0,94% siang ini di CNY 14.540/ton. Ketatnya pasokan jadi pendorong penguatan harga di bursa konsumen karet terbesar dunia tersebut.
Pengiriman yang macet akibat tingginya biaya kargo akibat 'kiamat' kontainer, membuat persediaan turun.
"Biaya pengiriman di kawasan Asia Tenggara tinggi dan kargo tertunda sementara persediaan di Qingdao rendah, yang mendukung harga," kata Tang Xiaonan, analis, JLC Network Technology Co Ltd.
Sementara itu kekhawatiran atas Omicron mulai mereda setelah penelitian terbaru mengungkapkan gejala yang ringan seperti pilek. Meski begitu, para ahli memperingatkan untuk tidak meremehkan resiko yang ditimbulkan oleh jenis virus corona yang sangat menular ini.
Sebuah penelitian terbaru di Inggris oleh "ZOE COVID Study" melihat gejala yang terkait dengan kasus Covid di London. Data diambil sebelum dan setelah Omicron menyebar di ibukota selama dua minggu terpisah pada bulan Oktober dan Desember.
Analisis awal ini menemukan kesamaan antara varian Delta dan Omicron. Ini menunjukkan bahwa yang terakhir belum bermutasi kembali.
Namun risiko dari penyebaran yang luas menahan laju karet lebih tinggi.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) memperingatkan bahwa Omicron lebih mudah menyebar dan ada risiko tingkat keterisian rumah sakit akan meningkat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)