Internasional

Awas! 'Kiamat' Kontainer Makin Panjang, Ini Biang Keroknya

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
02 December 2021 15:05
FILE PHOTO: Containers are seen at the Yangshan Deep-Water Port in Shanghai, China October 19, 2020. REUTERS/Aly Song/File Photo/File Photo
Foto: Kontainer terlihat di Pelabuhan Air Dalam Yangshan di Shanghai, China (19/102020). (REUTERS/Aly Song)

Jakarta, CNBC Indonesia - Munculnya varian baru Covid-19, Omicron, nyatanya tidak hanya membawa kekhawatiran bagi bidang kesehatan. Varian itu diprediksi juga akan membawa katalis yang buruk bagi bencana krisis kontainer global yang melanda saat ini.

Mengutip CNBC International, analis menyebut bahwa sistem rantai pasok global akan terganggu oleh varian ini. Omicron diprediksi akan memancing beberapa negara untuk semakin memperketat akses masuk dan keluarnya barang dari pelabuhan.

"Rantai pasokan tetap rentan terhadap gangguan terkait pandemi, dengan varian Omicron menyoroti bahwa krisis belum berakhir," kata Sian Fenner, ekonom utama Asia di Oxford Economics, dalam sebuah catatan dikutip Kamis (2/12/2021).

Salah satu negara yang diprediksi akan memperketat akses arus barang adalah China. Negeri Xi Jinping ini diramalkan akan menggandakan protokol pengunciannya menjadi lebih ketat lagi untuk menahan masuknya Omicron ke dalam wilayahnya.

"China diperkirakan akan menggandakan kebijakan 'nol-Covid' yang di masa lalu mencakup penguncian massal seluruh kota, karantina paksa, serta pemeriksaan ketat di pelabuhan, termasuk memantau kapal dan kargo, untuk mencegah kasus masuk," tulisnya lagi.

Beberapa pelabuhan tersibuk di dunia ada di China. Dari 10 pelabuhan tersibuk teratas, tujuh berada di China. Shanghai peringkat pertama, Ningbo-Zhoushan peringkat ketiga, dan Shenzhen di tempat keempat, sementara Hong Kong adalah pelabuhan tersibuk kedelapan tahun lalu.

"Banyak yang tidak diketahui, tetapi Omicron tentu saja bersiap untuk menjadi ujian ketahanan lainnya untuk rantai pasokan global yang sudah berada di bawah tekanan dan di tengah proses penyembuhan yang panjang," kata Per Hong, mitra senior di perusahaan konsultan Kearney.

Varian Omicron sendiri telah dimasukkan sebagai 'variant of concern' oleh WHO. Virus yang awalnya menyebar dari Botswana dan Afrika Selatan ini juga sudah ditemukan di banyak negara lain seperti Bostwana, Hong Kong dan Belgia.

Menurut catatan WHO, spesimen kasus pertama di Afrika Selatan dikumpulkan pada 9 November lalu. Saat ini jumlah kasus terlihat meningkat hampir di setiap provinsi negara itu. Bahkan, ini juga diimbangi oleh kenaikan angka pengobatan di fasilitas kesehatan.


(tps/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fakta Terbaru 'Kiamat' Kontainer Global, Segera Berakhir?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular