
Permintaan Lesu, Harga Karet Madesu!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet berjangka di bursa Jepang jatuh pada perdagangan hari ini. Harga karet tertekan oleh melemahnya permintaan dari China akibat kegiatan ekonomi yang melambat dan produksi mobil yang terhambat akibat kelangkaan semikonduktor.
Kontrak karet Osaka Exchange untuk pengiriman Februari pada Selasa (7/9/2021) pukul 10:05 tercatat JPY 208.5/kg. Turun 1,18% dibanding harga penutupan kemarin.
![]() |
Aktivitas ekonomi China melambat tercermin pada indeks PMI (Purchasing Managers' Index) manufaktur dan jasa yang melambat pada Agustus 2021. PMI manufaktur China bulan lalu berada di 49,2, turun dari Juli 2021 sebesar 50,3. Artinya aktivitas manufaktur China masuk zona kontraksi karena berada di bawah level 50.
Sementara itu PMI sektor jasa China pada Agustus 2021 berada di 46.7. Anjlok dari bulan sebelumnya sebesar 54.9. Sama seperti manufaktur, aktivitas jasa China juga masuk zona kontraksi.
Dua data ini yang membuat investor mencemaskan permintaan karet dari China. Terlebih lagi, China merupakan konsumen karet terbesar dunia, sSehingga permintaan karet yang turun dari Negeri Panda akan memberi dampak negatif pada laju harga karet dunia.
Produksi mobil global terpukul karena krisis chip semikonduktor. Ini merupakan bagian penting dalam komponen mobil masa kini yang digunakan untuk manajemen komputer mesin hingga fitur bantuan pengemudi seperti pengereman darurat.
CEO Daimler AG Ola Kallenius memprediksi kelangkaan chip semikonduktor global akan terus berlangsung hingga 2023 tetapitidak akan separah tahun 2021. Sehingga masih akan jadi pemberat untuk harga karet ke depan.
"Harga karet diperkirakan masih akan mencari titik terendah ke depan", kata Jiong Gu, Analis Yutaka Shoji Co, dikutip Revinitif.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Waduh, Harga Karet Terendah Sejak September 2020!