Masih Belum Kendor, Saham Bank Mini Ramai-Ramai Ngacir Lagi

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
Selasa, 07/12/2021 10:55 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham emiten bank mini, dengan modal inti di bawah Rp 6 triliun, kembali melesat pada lanjutan sesi I perdagangan hari ini, Selasa (7/12/2021), melanjutkan kenaikan setidaknya sejak Senin kemarin (6/12).

Berikut kenaikan saham bank mini, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.20 WIB.

  1. Bank Bumi Arta (BNBA), saham +18,70%, ke Rp 4.570/saham


  2. Allo Bank Indonesia (BBHI), +8,63%, ke Rp 7.550/saham

  3. Bank Ganesha (BGTG), +7,14%, ke Rp 240/saham

  4. Bank Victoria International (BVIC), +5,52%, ke Rp 191/saham

  5. Bank Ina Perdana (BINA), +5,24%, ke Rp 4.020/saham

  6. Bank Capital Indonesia (BACA), +3,70%, ke Rp 280/saham

  7. Bank Jtrust Indonesia (BCIC), +3,70%, ke Rp 224/saham

  8. Bank Bisnis Internasional (BBSI), +3,04%, ke Rp 4.400/saham

  9. Bank QNB Indonesia (BKSW), +2,94%, ke Rp 175/saham

  10. Bank MNC Internasional (BABP), +2,56%, ke Rp 200/saham

  11. Bank Aladin Syariah (BANK), +2,07%, ke Rp 2.470/saham

  12. Bank MNC Internasional (BABP), +2,05%, ke Rp 199/saham

  13. Bank Amar Indonesia (AMAR), +1,27%, ke Rp 320/saham

  14. Bank Artha Graha Internasional (INPC), +0,78%, ke Rp 129/saham

  15. Bank Oke Indonesia (DNAR), +0,72%, ke Rp 280/saham

  16. Bank IBK Indonesia (AGRS), +0,56%, ke Rp 180/saham

  17. Bank Mestika Dharma (BBMD), +0,49%, ke Rp 2.040/saham

  18. Bank Maspion Indonesia (BMAS), +0,35%, ke Rp 1.420/saham

  19. Bank Jago (ARTO), +0,32%, ke Rp 15.450/saham

Saham BNBA memimpin kenaikan sebesar 18,70% ke Rp 4.570/saham, di tengah nilai transaksi jumbo Rp 181,17 miliar. Dengan ini dalam sepekan saham BNBA melesat 39,52% dan dalam sebulan melambung 92,98%.

Setelah mengakuisisi 24,00% saham BNBA pada November lalu, PT Ajaib Sekuritas atau PT Takjub Finansial Teknologi (FIT) memastikan akan menyerap rights issue BNBA.

Hal ini terungkap dalam keterbukaan informasi yang disampaikan manajemen BNBA. Diketahui, Bank Bumi Artha akan melakukan penambahan modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 462.000.000 saham dengan harga pelaksanaan Rp 1.345 per saham.

Dengan demikian, dari rights issue ini perseroan akan memperoleh dana senilai Rp 621,39 miliar.

Rencananya, dana yang diperoleh dari hasil PMHMETD setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan oleh perseroan sekitar 80% untuk pemberian kredit kepada nasabah yang akan direalisasikan secara bertahap.

Di posisi kedua, ada saham bank digital milik pengusaha nasional Chairul Tanjung BBHI yang melesat 8,63% ke Rp 7.550/saham, usai naik 3,73% pada Senin kemarin.

Setali tiga uang, saham BGTG dan BVIC juga sama-sama terkerek naik 7,14% dan 5,52% pagi ini.

Sebagai informasi, OJK menyebutkan bahwa seluruh pemilik bank mini alias bank dengan modal inti (tier 1) di bawah Rp 2 triliun telah berkomitmen untuk memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan otoritas untuk memenuhi modal minimum Rp 2 triliun hingga akhir tahun ini.

Akhir 2021 ini memang OJK mengharuskan bank untuk memiliki modal minimal Rp 2 triliun jika tak mau turun kasta menjadi BPR alias Bank Perkreditan Rakyat.

Untuk tahun depan, modal minimal mencapai Rp 3 triliun sebagaimana termaktub dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa keuangan (OJK) Heru Kristiyana menjelaskan, proses bank-bank tersebut meningkatkan modal inti terus berjalan.

"Semua bank itu sudah mengarah ke sana, saya yakin benar, pasti mereka akan memenuhi aturan kita. Kalau tidak penuhi sanksi berat, turun kelas menjadi BPR," kata Heru Kristiyana, dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, Kamis (25/11/2021).

Heru menambahkan, upaya meningkatkan modal inti tersebut dilakukan oleh bank dengan melakukan konsolidasi atau mencari partner strategis.

Berdasarkan data CNBC Indonesia, setidaknya masih terdapat 13 bank yang saat ini belum memenuhi ketentuan permodalan minimal ini. Untuk menyebut beberapa, ada Bank Ina, Bank Ganesha, Bank Capital Indonesia, Bank MNC Internasional, dan Bank Aladin Syariah.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Efek Danantara! 7 Saham Ini Tiba-Tiba Melonjak Tajam