Simak 8 Kabar Pasar Sebelum Berburu Cuan dari Saham

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
03 December 2021 08:28
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG, Senin (22/11/2021)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound pada perdagangan Kamis kemarin di tengah kekhawatiran sentimen varian virus Corona Omicron.

IHSG tetap melenggang di zona hijau dengan penguatan sebesar 1,17% ke level 6.583,82. Adapun, nilai transaksi harian, kemarin mencapai Rp 13,01 triliun dengan pembelian bersih dari pelaku pasar asing senilai Rp 90,43 miliar.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Jumat (3/12/2021):

1. Siap-siap! BUMN Omzet di Bawah Rp 50M Bakal Dijual Erick

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menegaskan akan melepas perusahaan-perusahaan yang memiliki omzet di bahwa Rp 50 miliar. Langkah ini merupakan bagian dari restrukturisasi dan refocusing bisnis BUMN.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan saat ini banyaknya jumlah perusahaan BUMN ini tidak maksimal. Malah justru seperti benalu dan akhirnya membebani kondisi keuangan dari BUMN lainnya yang memiliki kinerja baik.

"Sebenarnya ini pernah saya utarakan pada RDP sebelumnya, bahwa jumlah BUMN terlalu banyak akhirnya ketika jumlahnya terlalu banyak dikontrol pun sulit dan akhirnya punya kerajaan kerjaan kecil ketika dikonsolidasikan juga tidak mudah," kata Erick dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (2/12/2021).

2. Nasabah IPOT Harap Tenang, Hari Ini Transaksi Normal

PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memastikan seluruh transaksi akan kembali normal pada perdagangan saham hari ini, Jumat 3 Desember 2021.

Seperti diketahui, nasabah sempat mengalami gangguan saat melakukan transaksi saham pada Kamis (2/12/2021) lantaran terjadinya peristiwa kebakaran di Gedung Cyber 1 Mampang, Jakarta Selatan.
Kebakaran tersebut menyebabkan terjadinya gangguan data center beberapa perusahaan sekuritas, termasuk Indo Premier Sekuritas.

"Besok sudah normal, sore ini sudah berangsur pulih," kata Head of Marketing & Retail Indo Premier Sekuritas, Paramita Sari, kepada CNBC Indonesia, Kamis (2/11/2021).

3. Wah Masalah Baru Nih, Angkasa Pura I Terlilit Utang Rp 35 T

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebut beban utang perusahaan pelat merah terus meningkat. Kali ini terjadi di pengelola bandara PT Angkasa Pura I (AP I).

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan perusahaan ini tengah menanggung beban utang yang tinggi mencapai Rp 35 triliun. Jika terus dibiarkan, beban utang tersebut akan terus meningkat hingga Rp 38 triliun.

"Di AP I, memang kondisinya berat dengan utang Rp 35 triliun dan rate loss per bulan Rp 200 miliar dan setelah pandemi, utang bisa mencapai Rp 38 triliun," kata Pahala dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (2/12/2021).

Dia menjelaskan, beban utang ini makin meningkat akibat bertambahnya beban perusahaan setelah dibukanya operasional bandara baru, seperti New Yogyakarta yang baru dibuka tak lama sebelum pandemi berlangsung.

4.Hingga Akhir Tahun, Bank Neo Klaim Punya Modal Inti Rp 3 T

PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) optimis mampu memenuhi ketentuan modal inti minimal sebesar Rp 2 triliun seperti yang diatur Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelum 2021 berakhir.

Emiten perbankan ini menyatakan modal inti perusahaan akan berjumlah lebih dari Rp3 triliun per Desember 2021. Hingga akhir September 2021, modal inti Bank Neo Commerce masihRp 1,03 triliun atau di bawah ketentuan OJK.

"Dalam perjalanannya kami berkomitmen membuat bank kami lebih solid, sehingga kami lakukan penguatan modal inti sehingga modal inti kami lebih dari Rp3 triliun pada Desember 2021 ini," kata Plt Direktur Risiko dan Kepatuhan Bank Neo Commerce Aditya Windarwo dalam konferensi pers daring, Kamis (2/12/2021).

5.Bocoran IPO dan Rights Issue 6 BUMN 2022, Ada Pertamina & SIG

Tahun depan akan ada aksi korporasi dari sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Paling tidak ada enam BUMN yang berencana melakukan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) dan juga rights issue.

Dalam rapat dengan Komisi VI DPR, Menteri BUMN, Erick Thohir, memaparkan ada dua BUMN yang akan melakukan IPO dan 4 BUMN yang akan melakukan aksi korporasi berupa rights issue.

"Pertama adalah IPO Pertamina Geothermal Energy," jelas Erick dalam rapat, Kamis (2/12/2021).

Pada penjelasannya, Erick mengatakan, Pertamina Geothermal Energy (PGE) adalah cucu usaha dari Pertamina yang bergerak di bidang energi panas bumi.

Rencananya, IPO PGE ini akan digelar pada kuartal II-2022. "Ini juga untuk menjawab dorongan pembentukan green economy," ujar Erick.

Lalu kedua adalah IPO ASDP yang merupakan BUMN bidang penyediaan akses transportasi publik antar pulau. "ASDP akan IPO untuk melaksanakan investasi perusahaan," ujar Erick dalam keterangannya.

6. Cuan Jualan Ponsel, ERAA Rambah Bisnis Apotek

Emiten ritel ponsel, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) melebarkan sayapnya ke bisnis ritel farmasi. Perseroan, melalui entitas terafiliasi, Erajaya Beauty and Wellness (EBW), membentuk perusahaan patungan atau joint venture dengan CARiNG Pharmacy Retail Management Sdn Bhd (CPRM), anak perusahaan 7-Eleven Malaysia Holdings Berhad.

Melalui kerjasama ini, kedua pihak sepakat mendirikan PT Era Caring Indonesia, yang akan bekerjasama dengan PT Era Farma Indonesia dalam menjalankan jaringan apotek dan layanan kesehatan dengan nama Apotek Wellings.

Outlet Apotek Wellings pertama di Indonesia direncanakan dibuka di kuartal ke-2 tahun 2022 di Jakarta, dan akan disusul dengan lokasi lain di kota-kota utama Indonesia.

7. Emiten Sawit Saratoga Ubah Haluan Jadi Perusahaan Investasi

Emiten sawit yang sahamnya dimiliki Grup Saratoga, PT Provident Agro Tbk (PALM) menyatakan bakal mengubah haluan bisnis dari sebelumnya di perkebunan menjadi perusahaan investasi.

Berdasarkan paparan publik perseroan, disebutkan, saat ini perseroan sedang mempersiapkan serangkaian proses untuk memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku sehubungan dengan rencana perseroan untuk melakukan perubahan kegiatan usaha.

"Perseroan juga sedang melakukan kajian terhadap beberapa kegiatan usaha sehubungan rencana perubahan kegiatan usaha perseroan, dan pada saat ini kajian diutamakan pada perubahan kegiatan usaha menjadi perusahaan investasi," ungkap manajemen Provident Agro, dalam materi paparan publik perseroan.

8. IATA Akuisisi Tambang Batu Bara Hary Tanoe Rp 1,99 T

PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) resmi bakal mengakuisisi perusahaan tambang milik PT MNC Investama Tbk (BHIT) senilai US$ 140 juta atau setara Rp 1,99 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.250 per US$.

Hal ini terungkap setelah perseroan menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) dengan BHIT untuk mengakuisisi 99,33% saham PT Bhakti Coal Resources (BCR), perusahaan induk dari sembilan perusahaan batu bara dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang berlokasi di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Rencana akuisisi ini sebelumnya pernah disampaikan pada Oktober lalu.

"IATA dan BHIT menyepakati harga transaksi pembelian 99,33% saham BCE sebesar US$ 140 juta," ungkap manajemen IATA, dalam keterangan resmi.

IATA akan membiayai akuisisi tersebut melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dan seluruh proses transaksi akan selesai pada semester 1 tahun 2022.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular