
Simak 8 Kabar Pasar Sebelum Berburu Cuan dari Saham

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound pada perdagangan Kamis kemarin di tengah kekhawatiran sentimen varian virus Corona Omicron.
IHSG tetap melenggang di zona hijau dengan penguatan sebesar 1,17% ke level 6.583,82. Adapun, nilai transaksi harian, kemarin mencapai Rp 13,01 triliun dengan pembelian bersih dari pelaku pasar asing senilai Rp 90,43 miliar.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Jumat (3/12/2021):
1. Siap-siap! BUMN Omzet di Bawah Rp 50M Bakal Dijual Erick
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menegaskan akan melepas perusahaan-perusahaan yang memiliki omzet di bahwa Rp 50 miliar. Langkah ini merupakan bagian dari restrukturisasi dan refocusing bisnis BUMN.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan saat ini banyaknya jumlah perusahaan BUMN ini tidak maksimal. Malah justru seperti benalu dan akhirnya membebani kondisi keuangan dari BUMN lainnya yang memiliki kinerja baik.
"Sebenarnya ini pernah saya utarakan pada RDP sebelumnya, bahwa jumlah BUMN terlalu banyak akhirnya ketika jumlahnya terlalu banyak dikontrol pun sulit dan akhirnya punya kerajaan kerjaan kecil ketika dikonsolidasikan juga tidak mudah," kata Erick dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (2/12/2021).
2. Nasabah IPOT Harap Tenang, Hari Ini Transaksi Normal
PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memastikan seluruh transaksi akan kembali normal pada perdagangan saham hari ini, Jumat 3 Desember 2021.
Seperti diketahui, nasabah sempat mengalami gangguan saat melakukan transaksi saham pada Kamis (2/12/2021) lantaran terjadinya peristiwa kebakaran di Gedung Cyber 1 Mampang, Jakarta Selatan.
Kebakaran tersebut menyebabkan terjadinya gangguan data center beberapa perusahaan sekuritas, termasuk Indo Premier Sekuritas.
"Besok sudah normal, sore ini sudah berangsur pulih," kata Head of Marketing & Retail Indo Premier Sekuritas, Paramita Sari, kepada CNBC Indonesia, Kamis (2/11/2021).
3. Wah Masalah Baru Nih, Angkasa Pura I Terlilit Utang Rp 35 T
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebut beban utang perusahaan pelat merah terus meningkat. Kali ini terjadi di pengelola bandara PT Angkasa Pura I (AP I).
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan perusahaan ini tengah menanggung beban utang yang tinggi mencapai Rp 35 triliun. Jika terus dibiarkan, beban utang tersebut akan terus meningkat hingga Rp 38 triliun.
"Di AP I, memang kondisinya berat dengan utang Rp 35 triliun dan rate loss per bulan Rp 200 miliar dan setelah pandemi, utang bisa mencapai Rp 38 triliun," kata Pahala dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (2/12/2021).
Dia menjelaskan, beban utang ini makin meningkat akibat bertambahnya beban perusahaan setelah dibukanya operasional bandara baru, seperti New Yogyakarta yang baru dibuka tak lama sebelum pandemi berlangsung.
4.Hingga Akhir Tahun, Bank Neo Klaim Punya Modal Inti Rp 3 T
PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) optimis mampu memenuhi ketentuan modal inti minimal sebesar Rp 2 triliun seperti yang diatur Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelum 2021 berakhir.
Emiten perbankan ini menyatakan modal inti perusahaan akan berjumlah lebih dari Rp3 triliun per Desember 2021. Hingga akhir September 2021, modal inti Bank Neo Commerce masihRp 1,03 triliun atau di bawah ketentuan OJK.
"Dalam perjalanannya kami berkomitmen membuat bank kami lebih solid, sehingga kami lakukan penguatan modal inti sehingga modal inti kami lebih dari Rp3 triliun pada Desember 2021 ini," kata Plt Direktur Risiko dan Kepatuhan Bank Neo Commerce Aditya Windarwo dalam konferensi pers daring, Kamis (2/12/2021).