
Buat Panduan Cuan, Cek 8 Kabar Pasar Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Meskipun dilanda tekanan jual yang cukup agresif pada perdagangan Selasa kemarin, bursa saham domestik tetap berakhir di zona hijau.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 0,45% ke level 6.695,37 dengan nilai transaksi Rp 11,02 triliun. Pelaku pasar asing melakukan penjualan bersih senilai Rp 546,63 miliar.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Rabu (5/1/2022):
1.Indosat Ooredoo Hutchison Beroperasi, Siap Jadi 'Pemain' 5G
PT Indosat Tbk (ISAT) resmi menggabungkan bisnisnya dengan PT Hutchison 3 Indonesia menjadi Indosat Ooredoo Hutchison. Penggabungan ini resmi setelah mendapatkan persetujuan hukum dan pemegang saham yang diperlukan.
Penggabungan bisnis ini menjadikan perusahaan hasil penggabungan itu menjadi perusahaan telekomunikasi seluler terbesar kedua di Indonesia.
CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan penggabungan ini menjadi penanda dimulainya babak baru yang menarik bagi perusahaan.
"Indosat Ooredoo Hutchison berada di posisi yang lebih kuat untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital yang paling dipilih di Indonesia serta menjadi pemain penting dalam ekosistem 5G dan transformasi digital bangsa," kata Vikram dalam konferensi pers penggabungan, di Jakarta, Selasa (4/1/2021).
2.'Gembok' Dibuka Setelah 2 Tahun, Saham AirAsia Ambles 2 Hari
Harga saham emiten maskapai penerbangan PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) ditutup melemah pada perdagangan Selasa (4/1/2022). Dengan ini, saham CMPP sudah dua kali ambles sejak pihak bursa kembali membuka suspensi (penghentian sementara) perdagangan saham tersebut pada Senin kemarin (3/1).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham CMPP turun 4,65% ke posisi Rp 164/saham hari ini. Nilai transaksi saham CMPP tergolong minim, yakni mencapai Rp 209,92 juta, dengan volume perdagangan 1,30 juta saham.
Kemarin, saham CMPP ditutup ambles hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 6,52% usai BEI membuka kembali suspensi saham tersebut.
Sebelumnya, saham CMPP 'digembok' bursa sejak 5 Agustus 2019 lantaran AirAsia belum memenuhi ketentuan jumlah saham beredar di publik (free float) sebesar 7,5%, sesuai dengan aturan bursa.
3.Cek Ini Jadwal Lengkap Rights Issue Allo Bank
Emiten bank digital yang dimiliki pengusaha nasional Chairul Tanjung, PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) berencana menambah modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Perusahaan berencana menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 10,04 miliar saham atau setara 46,24% dari modal disetor perusahaan dengan harga pelaksanaan Rp 478 per saham.
Artinya, Allo Bank berpotensi meraih dana rights issue senilai Rp 4,80 triliun. Rencananya, dana yang diperoleh dari aksi korporasi ini akan digunakan olehperusahaan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan dalam rangka meningkatkanmodal inti menjadi KBMI yang termasuk dalam kelompok KBMI 2 sebagaimana dimaksud dalam POJK 12/2021.
Selanjutnya, dana akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan termasuk mengembangkan kegiatan usaha dalam bidang kredit dengan inovasi teknologi atau yang dikenal dengan bank digital.
4.Bangun Pabrik Baru, BRI Kucurkan Pinjaman Rp 4,65 T ke TPIA
Emiten bank BUMN, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), menyalurkan fasilitas pinjaman senilai US$ 325 juta atau sekitar Rp 4,65 triliun kepada emiten petrokimia milik Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).
Fasilitas pinjaman itu terdiri dari pembiayaan berskema term loan senilai US$ 75 juta beserta fasilitas-fasilitas non-cash loan US$ 175 juta, dan forex line senilai US$ 75 juta.
"Kerjasama ini merupakan langkah awal pengembangan bisnis yang kuat dan sehat antara BRI dan Chandra Asri, sehingga diharapkan nantinya BRI dapat memberikan value added dari setiap transaksi Chandra Asri dari hulu ke hilir," kata Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI, Agus Noorsanto, dalam keterangan resmi, Selasa (4/1/2022).
