
Fitch Pertahankan Rating Kredit RI, Tanda Perekonomian Kuat?

Meskipun rating dipertahankan, Fitch melihat masih ada beberapa tantangan yang membayangi, yaitu ketergantungan terhadap pembiayaan eksternal yang tinggi, penerimaan Pemerintah yang rendah, serta fitur-fitur struktural, seperti PDB per kapita dan indikator tata kelola, yang relatif tertinggal dibandingkan negara-negara lain pada peringkat yang sama.
Terkait situasi utang pemerintah Indonesia, meskipun rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) terbilang aman, namun rasio terhadap pendapatan negara amat mengkhawatirkan.
"Rasio utang terhadap pendapatan pemerintah akan naik menjadi 341% pada akhir 2021, jauh di atas median sejenis sebesar 253%," tulis laporan Fitch yang dikutip CNBC Indonesia, Selasa (23/11/2021).
Menurut Fitch, pendapatan yang rendah dan kepemilikan yang tinggi atas utang dalam mata uang lokal oleh non-penduduk memperburuk tantangan pembiayaan defisit yang lebih tinggi. Kondisi ini telah diupayakan untuk dilonggarkan oleh pihak berwenang melalui pembiayaan langsung dari bank sentral.
Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) mengumumkan perpanjangan skema burden sharing dalam hal program penyelamatan ekonomi nasional dan pengaturan pembiayaan hingga 2022 pada Agustus lalu, yang semula dijanjikan tidak akan diperpanjang melampaui tahun 2021.
Pemerintah harus merogoh kantong lebih dalam untuk membayar bunga utang pada tahun depan. Kondisi ini dianggap efek dari pandemi covid-19 di mana Indonesia juga bersama banyak negara lain membutuhkan banyak dana agar ekonomi tidak jatuh terlalu buruk.
Dalam APBN 2022, rencana pembayaran bunga utang adalah Rp 400 triliun. Tentu ini belum termasuk sedikit pengurangan akibat bantuan dari Bank Indonesia (BI) yang kembali dilakukan pada tahun depan.
"Pelaku pasar sejauh ini bereaksi positif terhadap perpanjangan SKB dengan BI, dengan imbal hasil obligasi dan nilai tukar tetap stabil secara luas. Namun, pembiayaan moneter yang berkepanjangan pada akhirnya dapat membuat investor ragu," paparnya.
Sementara itu untuk rasio utang terhadap PDB diperkirakan Fitch mencapai 43,1% pada akhir 2021, masih jauh di bawah median kategori 'BBB' (60,3%).
"Kami memperkirakan rasio utang akan mencapai puncaknya pada 45,1% dari PDB pada tahun 2022 sebelum menurun secara bertahap, difasilitasi oleh dimulainya kembali pertumbuhan PDB yang kuat dan kebijakan fiskal yang lebih ketat," paparnya.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> Bagaimana Kondisi Negara Lain?
(fsd/fsd)