
Saham Properti Receh Naik Daun, Bergerak Liar Saat IHSG Merah

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah saham emiten properti menguat pada awal perdagangan hari ini, Kamis (18/11/2021), melanjutkan kenaikan setidaknya sejak 2 hari lalu. Beberapa di antara saham tersebut memiliki nilai kapitalisasi mini (small cap).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.29 WIB, indeks sektor properti (IDXPROPERT) berhasil naik 0,11%, menjadi slaah satu dari beberapa indeks sektoral yang menguat.
Berikut ini kenaikan saham properti pagi ini.
Royalindo Investa Wijaya (INDO), saham +4,23%, ke Rp 197/saham
Bekasi Asri Pemula (BAPA), +3,85%, ke Rp 81/saham
Trimitra Prawara Goldland (ATAP), +1,59%, ke Rp 192/saham
Andalan Sakti Primaindo (ASPI), +1,25%, ke Rp 81/saham
Summarecon Agung (SMRA), +1,04%, ke Rp 970/saham
Pollux Properti Indonesia (POLL), +0,96%, ke Rp 2.100/saham
Lippo Cikarang (LPCK), +0,86%, ke Rp 1.175/saham
Agung Podomoro Land (APLN), +0,74%, ke Rp 137/saham
Menurut data di atas, ada 4 saham dengan kapitalisasi pasar mini, yakni INDO (Rp 863,28 Miliar/M), BAPA (Rp 54,93 M), ATAP (Rp 240,00 M), dan ASPI (Rp 55,91 M).
Khusus saham INDO dan BAPA, nilai transaksinya tergolong tinggi, yakni masing-masing Rp 24 miliar dan Rp 10 miliar.
Saham INDO memimpin kenaikan sebesar 4,23% ke RP 197/saham. Dalam sepekan, saham ini melejit 10,50%, sedangkan dalam sebulan naik 17,75%.
Di posisi kedua, ada saham BAPA yang terkerek 3,85%. Dalam seminggu saham BAPA melonjak 15,28% dan dalam sebulan melesat 56,60%.
Saham ATAP dan ASPI juga mencuat masing-masing 1,59% dan 1,25%.
Tidak ketinggalan, saham raksasa properti, SMRA, POLL, LPCK dan APLN juga terapresiasi, masing-masing sebesar 1,04%, 0,96%, 0,86%, dan 0,74%.
Melandainya kasus Covid-19 yang turut meningkatkan kepercayaan konsumen membeli produk properti, ditambah sejumlah insentif dari pemerintah seperti kelonggaran LTV 0% bagi uang muka pembelian rumah menjadi katalis positif bagi emiten di sektor ini.
Sejumlah perusahaan pengembang properti tanah air mulai membukukan kinerja positif di kuartal ketiga 2021.
Di samping itu, BI mencatat, pertumbuhan kredit di sektor properti saat ini pertumbuhan agregatnya telah mencapai 8,67% pada September 2021. Meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya tumbuh 2,21%.
"Penjualan perumahan membaik. Contoh rumah menengah pada Kuartal I-2020 masih kontraksi atau -5,63%. Sementara di Kuartal III-2021 sudah tumbuh positif 3,36%. Ini perkembangan yang patut kita syukuri," ujar Juda dalam program Power Lunch CNBC Indonesia TV, Rabu (3/11/2021).
"Itu memberikan perkembangan menggembirakan, dari suku bunga kredit baru, rata-rata di bulan September sudah mencapai 8,6%, turun 100 basis point dibandingkan tahun lalu yang sebesar 9,65," ujarnya lagi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Naik Daun Nih! Reli Saham-saham Properti Berlanjut Gaes