IHSG Dekati Level Overbought, Awas Sesi II Bisa Balik Arah
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) konsisten berada di zona hijau sepanjang perdagangan sesi I Selasa (9/11/2021).
Hingga istirahat siang, data perdagangan menunjukkan, IHSG ditutup melesat 0,28% ke level 6.650,58. Sepanjang perdagangan intraday, indeks bergerak di level terendahnya 6.633,21 dan level tertingginya di 6.664,92.
Tercatat sebanyak 310 saham menguat, 187 melemah dan 169 stagnan. Nilai transaksi tembus Rp 8,91 triliun dan asing beli bersih di pasar reguler dengan net buy mencapai Rp 335,5 miliar.
Masih positifnya bursa saham Negeri Paman Sam didorong oleh optimisme pelaku pasar di AS seiring makin terkendalinya kasus Covid-19 di AS, data tenaga kerja yang terus membaik, dan telah disahkannya RUU stimulus infrastruktur.
Di sisi lain, sentiment positif juga datang dari dalam negeri. Bank Indonesia pada Senin (8/11/2021) kemarin mengumumkan Survei Konsumen periode Oktober 2021 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi terus menguat sejalan dengan membaiknya mobilitas masyarakat.
Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Oktober 2021 yang tercatat sebesar 113,4, meningkat dari 95,5 pada September 2021. IKK menggunakan angka 100 sebagai titik awal. Kalau sudah di atas 100, maka artinya konsumen sudah optimistis.
Optimisme konsumen juga tercermin dari penjualan ritel bulan Oktober. Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Penjualan Riil (IPR) Oktober-21 tumbuh 1,8% (mtm), meningkat dari -1,5% (mtm) pada September-21.
Kenaikan penjualan disebabkan oleh meningkatnya permintaan masyarakat seiring dengan pelonggaran kebijakan mobilitas serta kelancaran distribusi.
Sentimen memang sedang bagus sehingga bisa mengerek naik IHSG. Namun untuk sesi II, apakah ada peluang apresiasi akan berlanjut? Berikut ulasan teknikalnya.
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat posisi penutupan IHSG, maka indeks sudah sangat dekat dengan level resisten terdekatnya di 6.659,8
Sementara itu indeks harus melewati level support terdekatnya di level psikologis 6.632 untuk mengalami tren bearish.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 68,06 dan sudah sangat dekat dengan level jenuh beli (overbought). Peluang IHSG untuk lanjut menguat di sesi II menjadi terbatas, bahkan tak menutup kemungkinan indeks bisa balik arah.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)