Booming Kripto Lagi? Bitcoin-Ethereum Catat Rekor Baru

chd, CNBC Indonesia
09 November 2021 09:29
Ilustrasi Cryptocurrency (Photo by Art Rachen on Unsplash)
Foto: Ilustrasi Cryptocurrency (Photo by Art Rachen on Unsplash)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang kripto (cryptocurrency) terpantau cerah bergairah pada Selasa (9/11/2021) pagi hari ini, di mana bitcoin dan ethereum berhasil mencetak rekor terbaru sepanjang masanya pada hari ini.

Melansir data dari CoinMarketCap, pada pukul 07:49 WIB, level tertinggi sepanjang masa bitcoin berada di harga US$ 67,731,31/koin atau setara dengan Rp 968.557.733/koin.

Sebelum bitcoin menyentuh level tertinggi barunya, ethereum sudah lebih dahulu menyentuh rekor baru. Pada pukul 06:49 WIB, level tertinggi sepanjang masa ethereum berada di harga US$ 4.819,78/koin atau setara dengan Rp 68.922.854/koin.

Per pukul 08:30 WIB, penguatan bitcoin dan ethereum cenderung menurun, tetapi masih diperdagangkan di kisaran US$ 67.000 di bitcoin dan US$ 4.700 di ethereum.

Selain bitcoin dan ethereum yang sangat positif pada hari ini, kripto berkapitalisasi pasar lebih dari US$ 30 miliar selain koin digital (token) berjenis stablecoin juga bergerak positif pada hari ini.

Berikut pergerakan 10 kripto dengan kapitalisasi pasar di atas US$ 30 miliar.

Kripto

Kapitalisasi pasar bitcoin pun bertambah menjadi US$ 1,27 triliun pada pagi hari ini. Bitcoin sudah berada dalam tren bullish sejak awal Oktober.

Hal ini karena pasar kripto secara keseluruhan telah menambahkan hampir US$ 1 triliun ke nilai totalnya hanya dalam sebulan. Adapun total kapitalisasi pasar cryptocurrency keseluruhan telah mencapai hampir Us$ 3 triliun, menurut data dari CoinMarketCap.

Melansir dari CoinDesk, bitcoin secara luas dirasakan oleh banyak investor sebagai aset lindung nilai (hedging) dari inflasi, layaknya emas.

Mereka menjadikan kripto sebagai 'surga' karena kekhawatiran tentang peningkatan inflasi. Apalagi, jika inflasi Amerika Serikat (AS) benar-benar kembali meninggi, maka mereka akan cenderung tetap mempertahankan kepemilikannya di bitcoin.

Selain karena dianggap sebagai aset lindung nilai, tren bullish bitcoin sebenarnya sudah terjadi pada awal Oktober lalu, di saat peluncuran exchange trade fund (ETF) bitcoin berjangka (futures) di AS.

Faktor pendorong bitcoin lainnya yakni perusahaan perbankan terbesar di Australia, Commonwealth Bank of Australia (CBA) yang berencana menawarkan perdagangan kripto kepada nasabahnya, terutama pelanggan ritel pada tahun depan.

Sementara itu, data blockchain dari Glassnode menunjukkan bahwa jumlah dompet unik dengan saldo lebih dari nol bitcoin telah kembali mendekati 39 juta, melebihi angka rekokr tertinggi sebelumnya sebesar 38,7 juta pada Mei lalu.

Tak mau kalah dengan bitcoin, ethereum juga berhasil mencetak rekor terbaru sepanjang masanya pada pagi hari ini.

Ethereum melonjak karena adanya laporan yang menunjukkan bahwa jaringan Ethereum telah mem-burning lebih banyak daripada yang dikeluarkan selama sekitar sepekan terakhir, setelah upgrade Hard Fork London pada Agustus lalu.

Upgrade ini memperkenalkan mekanisme untuk burning sebagian besar biaya transaksi, diukur dalam ether, alih-alih mengirimkannya ke penambang.

Selain itu, kenaikan bitcoin dan ethereum lainnya disebabkan karena meningkatnya tren investasi desentralized finance (DeFi), tren baru di pasar kripto yang berupaya membangun aplikasi keuangan seperti pinjaman dan perdagangan di blockchain.

Ethereum adalah pemain utama di DeFi. Beberapa layanan DeFi terbesar, termasuk pertukaran terdesentralisasi Uniswap dan platform pinjaman Aave, berjalan di jaringan Ethereum.

DeFi pun telah menarik perhatian regulator akhir-akhir ini, dan para ahli telah memperingatkan tindakan keras akan segera terjadi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gerak Bitcoin di Situ-Situ Aja, yang Lain Malah Banyak Boncos

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular