Saham Bank Kakap Diborong Investor, Angkat IHSG Balik 6.400

Market - Aldo Fernando, CNBC Indonesia
07 October 2021 10:05
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil kembali menguat setelah sempat merosot, saham-saham bank kelas kakap cenderung naik pada awal perdagangan hari ini, Kamis (7/10/2021).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.47 WIB, IHSG berhasil naik 0,17% ke Rp 6.428, setelah sempat ambles ke 6.392 sekitar 15-20 menit setelah pembukaan pasar. Kemarin IHSG ditutup dengan lonjakan 2,06% ke 6.417.

Nilai transaksi IHSG mencapai Rp 5,96 triliun dan volume perdagangan 8,19 miliar saham.

Investor asing mencatatkan beli bersih Rp 487,77 miliar di pasar reguler dan jual bersih Rp 884,48 miliar di pasar negosiasi dan pasar tunai.

Saham sektor non-siklikal mencatatkan kenaikan tertinggi, yakni 2,22%, sementara sektor finansial naik tipis 0,17%. Sektor industri menjadi pemberat indeks dengan ambles 3,17% dan sektor energi merosot 2,34%.

Berikut pergerakan saham bank gede, berdasarkan data BEI.

  1. Bank Mandiri (BMRI), saham +1,14%, ke Rp 6.675/saham

  2. Bank Danamon Indonesia (BDMN), +1,08%, ke Rp 2.810/saham

  3. Bank Rakyat Indonesia (BBRI), +0,73%, ke Rp 4.150/saham

  4. Bank Pan Indonesia (PNBN), +0,65%, ke Rp 770/saham

  5. Bank Permata (BNLI), +0,29%, ke Rp 1.720/saham

  6. Bank Negara Indonesia (BBNI), 0,00%, ke Rp 6.000/saham

  7. Bank CIMB Niaga (BNGA), -0,47%, ke Rp 1.055/saham

  8. Bank Central Asia (BBCA), -0,97%, ke Rp 35.550/saham

Menurut data di atas, 5 saham berhasil naik, satu stagnan, sementara 2 sisanya merosot.

Saham bank pelat merah BMRI berhasil naik 1,14% ke Rp 6.675/saham, melanjutkan kenaikan 2,72% pada perdagangan kemarin. Alhasil, dalam sepekan saham BMRI melesat 8,94%, sementara dalam sebulan naik 5,12%.

Saham BMRI sendiri menjadi saham yang paling banyak diborong asing pagi ini, yakni mencapai Rp 132,2 miliar.

Kedua, saham BDMN yang naik 1,08% ke Rp 2.810/saham, usai terapresiasi 2,58% pada perdagangan Rabu. Dalam sepekan saham BDMN terkerek 5,64%, sedangkan dalam sebulan mendaki 11,95%.

Di bawah BDMN, saham bank BUMN lainnya BBRI naik 0,73% ke Rp 4.150/saham. Kemarin, saham BBRI melonjak 4,83%. Asing juga ramai-ramai masuk ke saham BBRI dengan nilai beli bersih Rp 97,6 miliar, terbesar ketiga di bursa.

Keempat, saham PNBN berhasil menguat 0,65%, setelah kemarin naik 1,32%. Dalam sepekan saham PNBN bertambah 3,36%, sedangkan dalam sebulan masih melemah 1,91%.

Di tengah kenaikan IHSG, risiko juga datang dari Timur, tepatnya dari China. Setelah Evergrande yang dilanda krisis utang kini pengembang properti lain juga mengalami nasib serupa.

Ada dua perusahaan properti China yang kini menjadi pantauan pelaku pasar. Mereka adalah Fantasia Holdings dan Sinic Holdings. Khusus Fantasia sudah mengalami gagal bayar (default), sementara Sinic berpotensi default.

Buruknya kondisi likuiditas Sinic Holdings menyebabkan perusahaan pemeringkatan global, Fitch Ratings, dua hari lalu (4/10) kembali menurunkan peringkat utang menjadi 'C' dari sebelumnya 'CCC'.

Ini merupakan penurunan rating kedua dalam sebulan terakhir setelah sebelumnya pada 22 September Sinic Holdings yang semula memiliki peringkat 'B+' turun ke 'CCC'.

Senasib dengan Sinic, Fantasia juga berkali-kali rating-nya diturunkan oleh Fitch dalam sebulan terakhir, dimulai dari tanggal 16 September dari 'B+' menjadi 'B', kemudian pada 4 Oktober turun menjadi 'CCC-'.

Terakhir pada Selasa kemarin (5/6) akhirnya Fantasia distempel 'RD' (Restricted Default) oleh Fitch setelah perusahaan gagal melunasi senior notesnya sebesar US$ 206 juta atau setara dengan Rp 2,94 triliun (kurs Rp 14.300/US$) yang jatuh tempo pada 4 Oktober 2021.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Diborong Asing, Saham Bank Kakap RI Bergerak Naik


(adf/adf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading