Diborong Asing, Saham Bank Kakap RI Bergerak Naik

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
20 May 2021 10:35
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas saham-saham bank besar atau bank BUKU IV (bank dengan modal inti minimal Rp 30 triliun) kompak menguat pada awal perdagangan hari ini, Kamis (20/5/2021). Saham-saham tersebut berhasil kembali ke zona hijau, setelah setidaknya pada perdagangan Rabu (19/5/2021) kemarin ditutup ambles ke zona merah.

Menguatnya, saham-saham bank bermodal kakap ini terjadi seiring aksi beli bersih (net buy) oleh asing pagi ini.

Berikut gerak saham bank BUKU IV, pukul 10.02 WIB.

  1. Bank Central Asia (BBCA), saham +1,10% ke Rp 32.075, net buy asing Rp 77,73 M

  2. Bank Rakyat Indonesia (BBRI), saham +1,03% ke Rp 3.910, net buy asing Rp 6,10 M

  3. Bank Negara Indonesia (BBNI), saham +0,95% ke Rp 5.300, net buy asing Rp 5,99 M

  4. Bank Mandiri (BMRI), saham +0,88% ke Rp 5.725, net sell asing Rp 9,06 M

  5. Bank Permata (BNLI), saham +0,50% ke Rp 2.010, net buy asing Rp -

  6. Bank CIMB Niaga (BNGA), saham 0,00% ke Rp 965, net sell asing Rp 128,87 juta

  7. Bank Pan Indonesia (PNBN), saham -0,57% ke Rp 865, net buy asing Rp 27,16 juta

  8. Bank Danamon Indonesia (BDMN), saham -0,81% ke Rp 2.440, net sell asing Rp 461,07 juta

Berdasarkan data di atas, dari 8 bank BUKU IV, 5 di antaranya menguat, sementara 1 saham masih stagnan dan 2 sisanya melorot ke zona merah.

Di posisi pertama ada saham dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di bursa, BBCA, yang naik 1,10% ke Rp 32.075/saham.

Penguatan ini dibarengi aksi beli bersih oleh investor asing sebesar Rp 77,73 miliar, membuat saham BBCA menjadi yang paling banyak diborong asing pagi ini.

Saham BBCA berhasil rebound dari pelemahan sejak 2 hari sebelumnya, atau sejak Selasa (18/5) lalu, ketika melorot secara berturut-turut sebesar 1,69% dan 0,70%.

Dalam sepekan saham BBCA terkoreksi 0,16%, sementara dalam sebulan naik 2,23%.

Di posisi kedua sampai empat, ada trio saham pelat merah, yakni BBRI, BBNI dan BMRI.

Saham seperti BBCA, saham BBRI dan BBNI menjadi dua di antara sejumlah saham yang paling banyak dibeli asing.

Saham BBRI naik 1,03% ke RP 3.910/saham dengan net buy asing sebesar RP 6,10 miliar. Saham BBRI berhasil memantul lagi ke atas, setelah kemarin tersungkur di zona merah dengan melorot 0,77%.

Kemudian ada saham BBNI yang terkerek 0,95% ke Rp 5.300/saham. Asing tercatat memborong saham BBNI Rp 6,10 miliar.

Selain BBRI dan BBNI, saham BMRI juga terangkat 0,88% ke Rp 5.725/saham. Namun, di tengah pelemahan ini, saham BBRI dijual asing dengan catatan jual bersih Rp 9,06 miliar.

Menguatnya saham-saham bank gede ini, yang memiliki kapitalisasi pasar yang jumbo, ikut membantu membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ke zona hijau pagi ini.

Setelah sempat dibuka merah tipis 0,02% ke level 5.759,63, selang 15 menit IHSG terpantau berbalik arah melaju kencang 0,73% ke evel 5.802,22.

Adapun per pukul 10.26 WIB, IHSG naik 0,54% ke 5.791,632 dengan nilai transaksi sebesar Rp 4,06 triliun dan volume perdagangan sebesar 6,23 miliar lembar saham.

Seiring dengan itu, asing tercatat masuk ke bursa kebanggaan rakyat Indonesia dengan catatan beli bersih Rp 142,16 miliar di pasar reguler.

Dari Paman Sam, rilis yang ditunggu-tunggu sudah dipublikasikan. Tepat pukul 01.00 WIB dini hari bank sentral AS risalah tersebut diunggah ke situs resminya. Notulen rapat pengambil kebijakan The Fed pada 27-28 April lalu itu memberikan sinyal yang dicari pasar.

Inflasi bulan lalu tercatat mencapai 4,2%. Jika dihitung secara tahunan pertumbuhannya merupakan yang paling tinggi sejak 2008. Namun secara bulanan paling tinggi dalam tiga dekade terakhir.

Sasaran target inflasi The Fed berada di kisaran rata-rata 2%. Jelas jika inflasi terus merangkak naik, The Fed harus segera ambil ancang-ancang untuk mengetatkan kebijakan moneter agar ekonomi tidak overheat.

Investor juga tentu perlu mencermati rilis data makro berupa perdagangan internasional Indonesia yang akan dilaporkan BPS hari ini. Polling CNBC Indonesia terhadap 10 ekonom dari institusi berbeda menunjukkan bahwa ekonom meramal ekspor bakal naik 40% lebih dan impor melesat 30% lebih.

TIM RISET CNBC INDONESIA

 


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diobral Investor Asing, Saham Bank Gede Ambrol

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular