Kapitalisasi Pasar Rp 100 T

Market Cap BCA Melonjak, HMSP-DCII Depak Emtek dari 10 Besar

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
04 October 2021 13:10
PT Bank Central Asia Tbk.
Foto: PT Bank Central Asia Tbk. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu cukup apik, di mana indeks bursa saham acuan nasional tersebut melesat lebih dari 1% sepanjang pekan lalu.

Sepanjang pekan lalu, IHSG melesat 1,37% secara point-to-point dan berhasil kembali menembus level psikologis 6.200.

Tak hanya mampu melesat, nilai transaksi IHSG pada pekan lalu juga tercatat melonjak, yakni hingga mencapai Rp 94,5 triliun.

Pada pekan lalu, investor asing melakukan pembelian bersih (net buy) hingga mencapai Rp 4,49 triliun di pasar reguler dan penjualan bersih (net sell) mencapai Rp 16,07 triliun di pasar negosiasi dan pasar tunai.

Dari data kapitalisasi pasar (market cap), BEI mencatat total 10 besar saham berkapitalisasi terbesar (big cap) pada akhir pekan lalu kembali melonjak, yakni menjadi Rp 3.011 triliun, dari pekan sebelumnya sebesar Rp 2.970 triliun.

Market Cap Emiten Big Cap 10 Besar (RP T)

No.Emiten1 OktNo.Emiten24 SeptNo.Emiten17 Sept
1.BCA/BBCA8251.BCA/BBCA8041.BCA/BBCA796
2.Bank BRI/BBRI5862.Bank BRI/BBRI5712.Bank BRI/BBRI502
3.Telkom/TLKM3633.Telkom/TLKM3533.Telkom/TLKM350
4.Mandiri/BMRI2824.Mandiri/BMRI2764.Mandiri/BMRI280
5.Astra/ASII2215.Bank Jago/ARTO2195.Astra/ASII220
6.Bank Jago/ARTO2076.Astra/ASII2086.Bank Jago/ARTO217
7.Chandra Asri/TPIA1527.Chandra Asri/TPIA1567.Chandra Asri/TPIA161
8.Unilever/UNVR1478.Unilever/UNVR1518.Unilever/UNVR151
9.Sampoerna/HMSP1199.Emtek/EMTK1199.Emtek/EMTK118
10.DCI/DCII10910.Sampoerna/HMSP11310.DCI/DCII117

Sumber: BEI, berdasarkan data harga saham, Jumat (1/10/2021)

Berdasarkan data di atas, secara mayoritas pergerakan big cap pada akhir pekan lalu kembali menguat. Hanya tiga saham yang market cap-nya mengalami pelemahan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), yang merupakan saham big cap terjumbo pada akhir pekan lalu mencetak rekor kenaikan, yakni melonjak sebesar Rp 21 triliun menjadi Rp 825 triliun.

Sedangkan market cap saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga naik cukup signifikan sebesar Rp 15 triliun menjadi Rp 586 triliun pada akhir pekan lalu.

Sementara itu, market cap saham PT Astra International Tbk (ASII) berhasil menggeser posisi market cap saham PT Bank Jago Tbk (ARTO), di mana per Jumat pekan lalu, market cap ARTO kembali menduduki posisi 6 dari sebelumnya di posisi ke-5. Sedangkan market cap ASII berhasil naik kembali ke posisi 5.

Dari nilai market cap-nya, saham ASII mengalami kenaikan sebesar Rp 13 triliun menjadi Rp 221 triliun. Sedangkan market cap ARTO turun sebesar Rp 12 triliun menjadi Rp 207 triliun.

Di lain sisi, perebutan posisi ke-10 masih dilakukan oleh saham teknologi PT DCI Indonesia Tbk (DCII) dan saham konsumer rokok PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP). Namun pada akhir pekan lalu, keduanya berhasil mendepak saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dari posisi 10 besar big cap BEI.

Meskipun keduanya berhasil mendepak EMTK, namun saham HMSP masih lebih unggul dari DCII, di mana HMSP pada akhir pekan lalu menduduki posisi ke-9, sedangkan DCII berada di posisi ke-10.

Kapitalisasi pasar atau market cap adalah nilai pasar dari sebuah emiten, perkalian antara harga saham dengan jumlah saham beredar di pasar, semakin besar nilai market cap emiten maka pengaruh pergerakannya juga besar terhadap pergerakan IHSG.

NEXT: Sentimen Pasar Sepekan

Pada Senin (27/9/2021) awal pekan lalu, pergerakan IHSG yang ditutup melemah 0,36% masih dibayangi oleh perkembangan kasus krisis likuiditas raksasa properti asal China, Evergrande.

Pelemahan tersebut berlanjut pada Selasa (28/9/2021), ketika indeks acuan saham nasional tersebut turun 0,15%, di tengah memerahnya 330 saham.

Pelemahan selama 2 hari tersebut dibayar dengan lonjakan pada Rabu (29/9/2021) ketika IHSG melesat 0,81% dan pada Kamis (30/9/2021) saat IHSG melambung 2,02% dan menyentuh level psikologis 6.200.

Bursa saham domestik berhasil menguat selama Rabu dan Kamis di tengah sentimen pasar yang kurang mendukung, mulai dari perkembangan kasus Evergrande, bursa saham New York yang 'kebakaran', hingga kontraksi Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Manager's Index/PMI) China.

Sementara, pada Jumat (1/10/2021) akhir pekan lalu, IHSG kembali memerah 0,92%, seiring dengan adanya aksi ambil untung (profit taking) para investor setelah IHSG melonjak pada hari sebelumnya.

Pada Jumat pekan lalu, ada dua rilis data ekonomi domestik yang penting. Pertama adalah data aktivitas manufaktur yang tergambarkan pada Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Manager's Index/PMI) RI periode September 2021 yang tercatat naik menjadi 52,2.

Indeks PMI manufaktur menunjukkan bahwa aktivitas pabrik di dalam negeri mulai ekspansif seiring dengan pelonggaran yang diterapkan pemerintah di berbagai wilayah.

Rilis data kedua adalah inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadinya deflasi sebesar 0,04% secara bulanna (month-on-month/mom) di bulan September. Namun jika dibandingkan dengan tahun lalu, inflasi tercatat naik 1,6%.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular