Masuk LQ45 & Diborong Asing Rp1 T, Saham Bukalapak Drop

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
24 September 2021 14:42
Bukalapak (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Bukalapak (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten ecommerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) terpantau bergerak di zona merah pada perdagangan hari ini, meskipun baru saja diumumkan masuk dalam lima indeks saham acuan prestisius, salah satunya Indeks LQ45.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 13.53 WIB hari ini (24/9) harga saham BUKA turun tipis, melemah 0,56% ke Rp 880/saham dengan nilai transaksi Rp 179 miliar. Asing tercatat beramai-ramai melakukan aksi beli bersih Rp 112,07 miliar.

Harga ini hanya beda tipis dari harga perdana (IPO) di Rp 850/saham pada saat listing 6 Agustus silam.

Lebih fantastis lagi, dalam sebulan terakhir ternyata asing malah lebih rajin mengoleksi saham Bukalapak, terlihat dari aksi beli bersih di semua pasar mencapai Rp 1,07 triliun.

Selain itu nilai transaksi saham BUKA dalam sebulan terakhir juga termasuk dalam sepuluh besar, dengan total senilai Rp 4,20 triliun dari volume perdagangan 9 miliar saham dan total jumlah transaksi mencapai 389 ribu kali.

Meskipun diterpa sentimen positif, saham BUKA terlihat masih 'malas bergerak' dan lebih suka berfluktuasi di sekitar harga IPO.

Baru-baru ini Bukalapak yang belum genap 2 bulan melantai di bursa saham domestik, sahamnya langsung masuk 5 indeks sekaligus dan mendepak saham penghuni sebelumnya.

Berdasarkan data evaluasi fast entry yang sudah dilakukan oleh otoritas BEI, saham BUKA berhasil masuk indeks IDX30, LQ45, IDX80, JII (Jakarta Islamic Index) dan JII70.

Di LQ45, saham BUKA menggeser saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA). BEI dalam lampirannya memang menyebutkan melakukan evaluasi fast entry sebelum memasukkan saham Bukalapak ke dalam indeks tersebut.

Regulator menilai rasio free float (batasan minimal porsi saham publik) emiten teknologi Grup Emtek itu mencapai 44% sehingga dapat menggeser konstituen lain.

Di IDX30, saham BUKA berhasil masuk mendepak TKIM (PT Tjiwi Kimia Tbk). Nasib saham PT Link Net Tbk (LINK) juga serupa dengan SMRA karena posisinya di indeks IDX80 harus rela tergantikan oleh BUKA.

Terakhir secara berurutan saham BUKA juga masuk indeks saham syariah JII (Jakarta Islamic Index) dan JII70 masing-masing menggantikan PT Arkha Jayanti Persada Tbk (ARKA) dan PT Ultra Jaya Milk Industry and Trading Company Tbk (ULTJ).

Kabar positif ini memang sempat memberikan daya tambahan pada perdagangan Kamis (23/9) kemarin, di mana saham BUKA ditutup naik 4,12% di Rp 885/saham, naik dari harga di hari sebelumnya Rp 850/saham, harga yang sesuai dengan IPO yakni Rp 850.

Dalam sepekan saham BUKA tercatat naik 2,33% dan selama sebulan terakhir tumbuh tipis 0,57%, kapitalisasi pasar perusahaan tercatat sebesar Rp 91,21 triliun.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Bukalapak: Pemesan Saham Bukalapak Capai 100.000 SID

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular