Roundup

Bukalapak Masuk LQ45 Geser Summarecon, BCA Siap Stock Split!

Monica Wareza, CNBC Indonesia
24 September 2021 08:35
Bukalapak (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah kabar emiten terjadi pada perdagangan Kamis kemarin (23/9/2021), mulai dari saham teknologi anyar di Bursa Efek Indonesia (BEI) masuk dalam indeks LQ45 hingga kabar mengenai emiten yang kembali membuka usahanya dan yang mengurangi jumlah karyawan.

CNBC Indonesia telah merangkum sembilan peristiwa emiten yang terjadi pada perdagangan kemarin untuk menjadi bahan pertimbangan sebelum perdagangan hari ini, Jumat (24/9/2021) dibuka.

1. Rating Dipangkas, J Resources Putar Otak Bayar Utang ke BNI

Manajemen emiten pertambangan emas, PT J Resources Asia Pacific Tbk (PSAB) menyatakan saat ini perseroan masih melakukan proses refinancing dengan para kreditor.

Salah satunya ialah dengan menjajaki rencana penjualan aset perseroan yang strategis kepada investor yang tertarik terhadap aset yang dimiliki PSAB. Hal ini dilakukan untuk melunasi utang perseroan, salah satunya dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Seperti diketahui, PT J Resources Nusantara (JRN), anak usahanya, dan BNI telah menandatangani Secured Facilities Agreement.

2. Sambut Kabar Baik dari Luhut, CGV Buka Lagi 48 Bioskop di RI

Emiten industri perfilman pengelola jaringan bioskop CGV, PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ), mengumumkan telah membuka kembali 48 bioskop semenjak aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dilonggarkan di beberapa daerah.

Dalam keterangan resmi perusahaan yang rilis di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Yeo Deoksu selaku Direktur BLTZ mengungkapkan sudah terdapat 48 bioskop yang mulai dibuka kembali, dengan yang terbaru pada 23 September adalah pembukaan kembali CGV Grand Batam Mall.

"Sampai dengan tanggal 23 September 2021, sudah ada 48 bioskop CGV yang telah dibuka kembali," tulis Yeo Deoksu, dikutip CNBC Indonesia Kamis (23/9).

3. Pangkas 117 Karyawan & Didemo Pekerja, Kemfood Dicecar Bursa!

PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD), pengelola Kemfood, baru-baru mengurangi total 117 pekerjanya, baik merumahkan 59 pekerja sekitar 16,9% dan mengurangi 58 pekerja kontrak 16,6%.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mempertanyakan kebijakan ini kepada manajemen FOOD terkait dengan dampak pengurangan karyawan ini terhadap proses produksi perusahaan.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan di BEI, manajemen FOOD pun menjelaskan saat ini perusahaan hanya melakukan produksi 80 ton-90 ton per bulan. Kapasitas ini setara dengan 45% dari total kapasitas produksi perusahaan.

4. Rogoh Kocek Rp 443 M, Softbank-Grup Telkom Suntik Startup OY

SoftBank Ventures Asia (SBVA) memimpin pendanaan Seri A senilai US$ 30 juta atau setara dengan Rp 443,2 miliar (asumsi kurs Rp 14.400/US$) terhadap startup fintech OY! Indonesia.

Ini adalah perusahaan rintisan yang fokus pada sistem pembayaran (money movement) untuk mengakomodasi seluruh kegiatan transaksi keuangan bagi individu dan pelaku bisnis di Indonesia.

Selain Softbank yang juga investor GoTo ini, investor yang ikut berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini antara lain MDI Ventures dari Grup Telkom (PT Telkom Indonesia Tbk/TLKM), Pavilion Capital, AC Venture, CCV, Wavemaker, PT SAT, Saison Capital Pte. Ltd., dan Orion Advisors (Pendiri DST).

5. Geser Summarecon, Saham Bukalapak Masuk LQ45

Saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) langsung masuk 5 indeks saham acuan sekaligus dan mendepak saham penghuni sebelumnya. Padahal saham BUKA belum 2 bulan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah listing pada 6 Agustus silam.

Berdasarkan data evaluasi fast entry yang sudah dilakukan oleh otoritas BEI, saham BUKA berhasil masuk indeks IDX30, LQ45, IDX80, JII (Jakarat Islamic Index) dan JII70.

Saham BUKA menggeser saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Link Net Tbk (LINK), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dan PT Ultrajaya Milk Tbk (ULTJ).

NEXT: Cek Aksi Korporasi Lainnya

6. Tok! Pemegang Saham BCA Setuju Stock Split Rasio 1:5

Pemegang saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyetujui aksi korporasi pemecahan saham yang beredar (stock split). Aksi korporasi tersebut telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan, Kamis (23/9/2021).

RUPSLB tersebut memberikan persetujuan atas aksi korporasi stock split dengan rasio 1: 5 (1 saham yang ada saat ini dipecah menjadi 5 saham baru).

Nilai nominal per saham BBCA saat ini adalah Rp 62,5, sedangkan nilai nominal per saham BBCA setelah stock split akan menjadi sebesar Rp 12,5. Sebagai informasi, harga saham BBCA pada saat siaran pers ini dikeluarkan berkisar Rp32.000 per saham.

''Kami melihat bahwa investor ritel termasuk investor muda di pasar modal Indonesia memiliki ketertarikan yang kuat untuk berinvestasi saham BBCA. Dengan adanya aksi korporasi ini diharapkan harga saham BCA dapat lebih terjangkau oleh investor retail. Aksi korporasi pemecahan saham tersebut dilandasi juga oleh komitmen BCA dalam mendukung perkembangan pasar modal Indonesia,'' ujar Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, dalam siaran pers.

7. Gudang Garam Menang Lawan Gudang Baru, Saham GGRM Cuan?

Emiten rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) akhirnya memenangkan gugatan terhadap perusahaan rokok Gudang Baru terkait dengan merek dagang.

Sebelumnya, GGRM melayangkan gugatan kepada pemilik Gudang Baru, Ali Khosin terkait kasus perdata khusus hak kekayaan intelektual di Pengadilan Negeri Surabaya pada 22 Maret 2021 dengan nomor perkara 3/Pdt.Sus-HKI/Merek/2021/PN Niaga Sby.

Mengacu data Sistem Penelusuran Informasi PN Surabaya, dalam putusannya pada 30 Agustus 2021 mengabulkan gugatan penggugat untuk sebagian. Hakim menyatakan bahwa merek Gudang Garam dan lukisan milik penggugat adalah merek terkenal.

8. Setelah Astra, Giliran Grup Ciputra Suntik Sayurbox

Emiten teknologi penyedia solusi digital, PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), salah satu perusahaan Grup Ciputra, berinvestasi di perusahaan rintisan e-groceries, Kulawarga Asia Pte Ltd atau yang dikenal Sayurbox.

Hal ini disepakati dalam perjanjian investasi antara perseroan dengan Sayurbox atau pada 20 September 2021 di mana di dalam perjanjian tersebut

Perseroan dalam kurun waktu tertentu akan mendapatkan kepemilikan saham di Sayurbox sesuai dengan jumlah dan persentase saham yang didasarkan pada perhitungan/formula yang diatur di dalam perjanjian investasi tersebut.

"Nilai investasi perseroan adalah sebesar USD 500.000 yang merupakan investasi pendahuluan pada tahap Bridge Round di Sayurbox," ungkap Corporate Secretary MTDL, Randy Kartadinata, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, dikutip Kamis (23/9/2021).

9. (Lagi) Matahari Tutup Gerai di Bogor, Ada PHK?

Gerai ritel yang harus tutup di tengah pandemi Covid-19 kembali bertambah. Kali ini salah satu gerai milik PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) di Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor, Jawa Barat, resmi ditutup.

Informasi itu beredar di media sosial Twitter sejak kemarin, salah satunya dari @txtdaribogor.

"Kami informasikan bahwa terhitung tanggal 16 September 2021 toko kami ditutup untuk umum. Terima kasih atas perhatian dan dukungan anda selama ini," tulis cuitan Twitter itu.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular