
ARTO Siap Depak BUKA dari Indeks LQ45?

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiiten e-commerce, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) berpotensi terdepak dari jajaran 45 saham yang paling likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau indeks LQ45.
Technical Analyst PT Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta Labora mengatakan, saham Bukalapak berpotensi terpental lantaran dalam perdagangan tiga bulan terakhir, sahamnya sudah melemah 47,26% dan menjadi pemberat bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"Selama tiga bulan terakhir pun investor asing telah melakukan aksi jual bersih di BUKA sebanyak Rp 1,26 triliun. Para pelaku pasar nampaknya masih harus wait and see di saham BUKA. Hal ini disebabkan, BUKA belum mampu mencatatkan net income secara tahunan sejak tahun 2018," kata Andika, Senin (24/1/2022).
Andika menambahkan, pada akhir Januari ini terdapat dua rebalancing indeks yang mempengaruhi pergerakan pasar, yakni indeks LQ45 dan indkes IDX30.
"Saham-saham yang baru masuk ke indeks LQ45 dan IDX30 atau mengalami penambahan bobot akan diprediksi mengalami kenaikan dan yang keluar dari indeks LQ45 dan IDX30 atau mengalami pengurangan bobot akan cenderung turun," kata Andika.
Kanaka Hita Solvera memprediksi, selain Bukalapak, saham yang berpotensi keluar dari indeks LQ45 adalah PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).
Sedangkan, dua emiten baru yang bisa menjadi pendatang baru bagi indeks LQ45 adalah PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) dan PT Bank Jago Tbk (ARTO).
Tercatat, pada perdagangan Senin ini, harga saham Bukalapak merosot ke zona merah pada lanjutan sesi satu perdagangan Senin (24/1/2022), di tengah adanya aksi lego oleh investor asing.
Berdasarkan data BEI hingga pukul 14.33 WIB, saham BUKA turun 2,17% ke posisi Rp 360/saham. Nilai transaksi saham BUKA mencapai Rp 63,62 miliar dan volume perdagangan mencapai 177,36 juta saham.
Seiring pelemahan saham BUKA, investor asing melakukan jual bersih senilai Rp 14,93 miliar di pasar reguler dan jual bersih Rp 2,88 miliar di pasar negosiasi & pasar tunai. Dengan pelemahan tersebut, dalam sepekan terakhir, saham BUKA terkoreksi 2,19%, sedangkan sejak awal tahun atauyear to date(ytd), sudah merosot 16,28%.
(sys)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Geser Summarecon, Saham Bukalapak Masuk LQ45
